Mohon tunggu...
Risqi Indah
Risqi Indah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hi everyone~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Berawal dari Pre-Order Menjadi Ready-to-Order

17 Juni 2021   07:00 Diperbarui: 17 Juni 2021   07:26 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Intan menunjukkan beberapa barang dagangannya, Rabu (02/06/2021). (Dokumentasi pribadi/Risqi Indah Nur Laili)

Setelah melalui pemikiran yang panjang karena modal yang dikeluarkan lebih besar dari penjualan sebelumnya, akhirnya Intan memutuskan untuk membeli barang dagangannya dalam jumlah yang tidak terlalu banyak karena mengingat ini baru awal dari usahanya tersebut.

“Awalnya beli 50 daster aja mbak karena masih awal kan, dan saya masih nyoba dulu kira-kira banyak yang minat atau tidak. Selain itu, saya juga pengennya mulai punya stok barang di rumah,” jelas Intan. 

Berbeda dengan sebelumnya, Intan langsung menjajakan dagangannya ini melalui lokapasar dan sosial media seperti Instagram. Ia pun bercerita bahwa awalnya hanya terjual satu atau dua buah daster saja dalam satu minggu. Bahkan rasa pesimis selalu membuat Intan takut untuk melanjutkan usahanya atau tidak.

Intan juga tidak pernah berhenti melakukan promosi di berbagai sosial media yang ia punya. Mulai dari WhatsApp, Instagram, hingga Twitter pernah ia coba semua untuk mempromosikan toko online-nya tersebut. 

“Saya juga mengeluarkan biaya untuk iklan di Instagram dan Twitter mbak supaya orang banyak yang tahu online shop saya,” jelas Intan sambil tertawa. 

Namun, tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Seiring berjalannya waktu, toko online yang bernama hellodaily di Shopee dan Instagram ini telah berhasil menjual sebanyak 500 buah barang yang termasuk daster, piyama, celana tidur, dan kerudung dalam 5 bulan terakhir. Hingga saat ini, ia harus kembali membeli barang dagangan untuk stok di etalase setiap minggunya.

Semenjak mulai berjualan hingga saat ini, Intan mendapatkan omzet sebesar Rp21.600.000. “Jumlah tersebut masih terbilang kecil mbak jika dibandingkan dengan online shop lain,” jelas Intan sambil tersenyum. 

Setidaknya jumlah omzet tersebut dapat menggantikan gaji sebagai guru yang hilang semenjak pandemi, demikian yang dikatakan oleh Intan. Intan tidak pernah menyesal dengan keputusannya untuk memulai usahanya ini. Semuanya ia lakukan karena ia merasa senang dalam menjalani perannya sebagai pemilik toko online.

Intan menambahkan bahwa dalam mengelola toko online-nya ini, peran keluarganya sangat penting. Mulai dari memberikan semangat, membungkus paket, hingga mengantar paket ke ekspedisi mereka lakukan untuk membantu usaha Intan tersebut. 

“Walaupun toko online saya ini masih terbilang kecil, saya harap ke depannya nanti akan semakin maju sehingga saya juga bisa memberikan lapangan pekerjaan untuk orang lain,” ujar Intan. 

Intan juga menambahkan bahwa ia berharap orang lain akan termotivasi untuk berani memulai suatu hal yang baru. “Kita tidak akan pernah tau kalau kita belum mencobanya. Walaupun rasa takut itu ada, cobalah melakukan semuanya dengan senang hati dan ikhlas karena tidak ada yang sia-sia,” jelas Intan menyemangati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun