Saung Angklung Udjo sebagai Salah Satu Destinasi Wisata Pendidikan dan Kebudayaan di Bandung

Minggu, 06/11/2022 mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 Inbound Universitas Pendidikan Indonesia berkunjung ke Saung Angklung Udjo. Agenda kegiatan modul nusantara kali ini merupakan agenda kegiatan wisata kebudayaan. Saung Angklung Udjo berlokasi di Jl. Padasuka No. 72, Pasirlayung, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat. Kami berangkat dari kampus UPI ke Saung Angklung Udjo menggunakan mobil dengan jarak tempuh lebih kurang tiga puluh menit.

 Saung Angklung Udjo merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik bambu. Selain itu, saung angklung udjo ini mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar dalam rangka memelihara kebudayaan sunda khususnya angklung. 

Saung angklung ini didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan istrinya Uum Sumiati, dengan maksud untuk melestarikan dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda. Saung angklung udjo ini merupakan tempat penghasil angklung terbanyak di dunia. Saung angklung udjo ini telah memiliki 600 orang murid dari berbagai usia mulai dari anak-anak (umur 2 tahun) sampai orang dewasa. Di saung angklung ini murid-murid diajarkan cara permainan angklung dan juga public speaking.

Saat memasuki wilayah saung angklung hal pertama yang kami lihat itu sovenir shop, shovenir shop ini merupakan tempat yang menyedikan berbagai macam barang yang sangat cocok di jadikan oleh-oleh khas saung angklung udjo, mulai dari angklung, wayang, gantungan kunci, blangkon, baju dan masih banyak lagi. Disamping shovenir shop ini terdapat foto bapak Ridwan kamil yang memegang tulisan jabar Juara.

Saat kami memasuki tempat pertujukan, kami disuguhkan dengan pemandangan yang sangat asri dan segar, karena dikelilingi pohon-pohon bambu dan interior bangunan menggunakan bambu. Pada acara pentas seni ini bukan hanya rombongan mahasiswa pertukaran yang hadir, tapi ada juga dari rombongan bapak ibu guru smp solo, rombongan pegawai kesehatan dan masih banyak lagi pengunjung dari berbagai macam daerah.

 Acara pertama yaitu sambutan oleh mc setelahi itu pertunjukan dari Calung cilik calung angklung saung angklung udjo.

Calung cilik calung angklung saung angklung udjo merupakan panggilan untuk murid-murid cilik yang ada di sana. Pertunjukan pertama yaitu pertunjukan atau upacara Halarang. Upacara halarang merupakan upacara atau arak-arak yang dipertunjukkan ketika ada anak yang akan disunat tujuannya yaitu untuk menghibur anak yang akan disunat.

 Salah satu pertunjukan yang juga ditampilkan adalah tari Rappang Topeng. Tari rappang topeng ini dibawakan oleh tiga orang penari, dalam pertunjukan ini para penari masuk ke tempat pertunjukan dengan pakaian seperti seorang ratu, pada saat para penari ini membawakan tarian ini, penari tiba-tiba memakai topeng dan gerakan tarian yang mereka bawakan langsung berubah. 

Kesulitan dalam tarian topeng ini adalah penari harus mengigit topeng yang dipakainya, di dalam topeng terdapat sedikit cela yang bisa digunakan oleh penari untuk melihat, dan pada saat membawakan tarin penarinya harus merubah watak menjadi watak seorang dalang. Berbagai macam pertunjukan yang telah ditampilkan, kami pun diajak untuk bermain angklung bersama dan membawakan beberapa lagu.

Visi misi dari berdirinya Saung Angklng Udjo ini yaitu karena ingin melestarikan alat musik tradisional yang ada di Bandung. Hingga saat ini alat musik angklung ini telah menjadi alat musing yang dikenal hingga kanca Internasional. Saat ini Saung Angklung Udjo ini merupakan tempat memproduksi Angklung terbanyak di dunia.