Sejak pertama kali Covid-19 muncul di Indonesia pada awal bulan Maret 2020 dan ditetapkannya Covid-19 sebagai bencana berskala nasional oleh Presiden, sejalan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Covid-19 ini memunculkan berbagai permasalahan dan perubahan dalam kehidupan manusia. Banyak aspek yang terdampak akibat wabah penyakit tersebut, salah satunya yaitu aspek di bidang pendidikan. Di bidang pendidikan, pandemi Covid-19 ini telah mengubah pola pembelajaran yang semestinya tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring mulai dari satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia ikut berkontribusi dalam menanggulangi dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19 dengan mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan. Kegiatan KKN dengan program Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan sedang dilaksanakan oleh mahasiswa-mahasiswi UPI di berbagai sekolah di Indonesia, salah satunya yaitu di SDN 263 Rancaloa Bandung.
Di masa pandemi Covid-19, orang tua siswa Sekolah Dasar (SD) mengalami berbagai kesulitan ketika sedang mendampingi anaknya belajar di rumah. Hasil Survei Daring yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, selama pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa orang tua siswa Sekolah Dasar (SD) mengalami kesulitan dalam mendampingi anak belajar di rumah dikarenakan sulit memahami materi pelajaran (34,6%), kurang fokus (35,0%), dan kurangnya berinteraksi langsung dengan guru (31,5%).
Keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak belajar dari rumah khususnya untuk siswa Sekolah Dasar (SD) sangat penting, untuk itu berikut 4 Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua Saat Mendampingi Anak Belajar dari Rumah Selama Pandemi Covid-19:
Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Pihak Sekolah
Dalam pembelajaran daring, pihak sekolah dengan orang tua siswa harus bekerja sama untuk kepentingan belajar anak. Maka dari itu, diperlukan komunikasi yang baik antara orang tua siswa dengan pihak sekolah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan orang tua menanyakan materi apa saja yang akan dipelajari anak dan memudahkan sekolah untuk mengetahui perkembangan belajar anak di rumah.
Memahami Materi yang akan Dipelajari Anak
Sebelum mendampingi anak belajar, orang tua diharapkan memahami terlebih dahulu materi apa yang sedang dipelajari anak sehingga anak akan lebih mudah memahami dan menerima materinya. Misalnya, orang tua mencari informasi mengenai materi tersebut melalui Google atau Youtube.
Mengetahui Gaya Belajar Anak
Setiap anak memiliki gaya belajar masing-masing. Untuk memudahkan dalam mendampingi anak belajar, orang tua diharapkan mengenal dan memahami gaya belajar anak.
Gaya Belajar Visual
Anak dengan gaya belajar visual akan mudah menyerap atau memahami informasi melalui kemampuan penglihatannya. Anak dengan gaya belajar ini, akan lebih nyaman dalam belajar dengan penggunaan gambar dan bentuk dengan berbagai macam warna.
Gaya Belajar Auditori
Anak dengan gaya belajar auditori akan lebih peka terhadap suara dan mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar. Untuk mendampingi anak dengan gaya belajar auditori, orang tua perlu menyampaikan sesuatu yang sedang dipelajari anak dengan mengatur intonasi suara sehingga membuat anak tertarik untuk mendengar.
Gaya Belajar Kinestetik
Anak dengan gaya belajar kinestetik lebih menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Metode demonstrasi sangat cocok digunakan untuk anak dengan gaya belajar kinestetik, seperti mempertunjukkan sesuatu yang sedang dipelajari anak baik secata langsung maupun menggunakan media.
Membuat Suasana Belajar yang Menyenangkan
