Prinsip Sukses Seorang Pebisnis

Nama Chairul Tanjung mungkin sudah tidak asing lagi di banyak kalangan Indonesia. Ia merupakan salah satu pebisnis tersukses di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, nama Chairul bahkan sudah dikenal di dunia bisnis internasional. Kesuksesan yang didulang oleh pria berusia 56 tahun ini ternyata tidak didapatkannya dengan mudah dan instan, melainkan butuh perjuangan keras yang di mulainya dari nol. 

Maka, jangan heran bila Chairul banyak dijadikan panutan bagi para pebisnis muda sebagai motivasi untuk mencapai kesuksesan, termasuk bagi diri saya sendiri.

Setelah membaca biografi dari Chairul Tanjung, banyak sekali pelajaran yang dapat saya ambil dan teladani untuk kehidupan saya dari kisah perjalanan hidup Si Anak Singkong ini. Ada dua prinsip sukses beliau yang benar benar saya sukai dan saya jadikan teladan yang harus saya lakukan saat ini juga, yaitu kerja keras dengan standar tinggi dan hasil terbaik dan juga prispis berani mengambil resikonya.

Chairul Tanjung sewaktu mudanya dulu adalah seorang aktivis pergerakan, lancar akademik, namun juga seorang pengusaha. Ketiganya beliau lakukan dengan semangat terbaik dan penuh dengan totalitas. Saat ini, orang akan menilai seseorang bukan dari yang dikatakan, tetapi apa yang sudah dilakukan. 

Maka, jika dipercaya untuk memegang sesuatu, lakukanlah yang terbaik karena hal itu yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk naik ke level berikutnya. Kuncinya adalah tetapkan standar tertinggi (walaupun bukan berarti perfeksionis). Kualitas kerja kita dan semua orang itu, tergantung dari goals dan standar-standar yang ditetapkan. Pak Chairul Tanjung, tidak segan untuk menetapkan standar tertinggi.

Selain itu,  jika kita menginginkan sesuatu yang besar, jika kita ingin mewujudkan mimpi yang besar, maka semakin besar pula pengorbanan dan resiko yang harus diambil. Begitu pula yang dilewati oleh  Si Anak Singkong ini. 

Terlihat betapa 'berani' nya sewaktu Pak Chairul Tanjung mengambil alih bank dan studio yang akhirnya menjadi Bank Mega dan TransCorp. Mungkin kita hanya melihat saat ini dalam bentuknya yang sudah sukses, tetapi pada awalnya kita akan melihat kisah perjalanan yang benar-benar 'ngeri'. Resiko kehilangan puluhan miliar rupiah, tetapi jika yakin, jalankan!

Dari Si Anak Singkong ini, saya mendapatkan pelajaran bahwa mencapai kesuksesan itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Saya berharap setelah meneladani prinsip-prinsip sukses beliau, di kemudian hari saya dapat mencapai keberhasilan seperti yang telah beliau capai saat ini, meskipun dalam bidang yang berbeda.