Bulan-bulan Juli hingga September selalu membawa kejutan tersendiri bagi kita yang tinggal di Pulau Jawa. Siang hari masih terasa panas menyengat, tapi begitu malam tiba, udara tiba-tiba berubah dingin menusuk tulang. Fenomena inilah yang akrab kita sebut bediding, sebuah kata Jawa yang menggambarkan perubahan suhu drastis di tengah musim kemarau.
Fenomena bediding ditandai dengan suhu udara yang turun drastis pada malam hingga dini hari, bahkan suhu terendah dapat mencapai 16°C. Bayangkan, di siang hari kita masih berkeringat karena panasnya matahari, tapi malam harinya kita bisa sampai menggigil kedinginan, sensasi yang jarang sekali kita rasakan di negeri tropis ini.
Bediding bukan sekadar gangguan cuaca, melainkan hadiah alam yang memberikan kita pengalaman winter versi Indonesia. Musim ini ditandai dari mulai munculnya bunga pohon mangga, yang nantinya akan berbuah manis sekitar dua bulan kemudian. Seakan alam berkata: "Sabarlah melewati dinginku, nanti ada hadiah yang manis menantimu."
Yang menarik, fenomena ini disebabkan oleh angin monsun Australia yang membawa udara kering dan dingin, dikombinasikan dengan langit cerah yang memungkinkan panas bumi terlepas begitu saja ke atmosfer di malam hari. Hasilnya? Kontras suhu yang dramatis dalam satu hari.
Lalu, jika musim bediding tiba, enaknya kita ngapain ya? Alih-alih mengeluh karena harus bolak-balik ganti baju dari kaos ke jaket, mengapa tidak kita manfaatkan momen langka ini untuk aktivitas yang justru tak bisa dinikmati di waktu lain? Sebagai orang yang sudah merasakan bediding bertahun-tahun, saya menemukan bahwa musim ini menyimpan pesona tersendiri yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.
1. Berburu Kuliner Hangat, Ketika Warung Pinggir Jalan Jadi Surga
Inilah saatnya para pecinta kuliner bersuka cita! Musim bediding mengubah selera makan kita secara drastis. Makanan dan minuman yang biasanya kita hindari karena panas tiba-tiba menjadi primadona. Warung-warung kopi di pinggir jalan yang sepi pengunjung karena cuaca gerah, mendadak ramai dikunjungi orang yang mencari kehangatan.
Secangkir kopi tubruk panas atau wedang jahe terasa seperti pelukan hangat di tengah dinginnya malam. Sate kambing yang biasanya kurang diminati saat cuaca panas, tiba-tiba menjadi incaran. Bakso, mie ayam, soto, dan berbagai kuliner berkuah panas lainnya terasa berlipat kali lebih nikmat. Ada kepuasan tersendiri menyeruput kuah panas sambil merasakan kontras suhu di mulut dan udara sekitar, sensasi yang tak bisa didapat di waktu lain.
2. Quality Time Keluarga, Rumah Jadi Tempat Paling Nyaman Sedunia
Udara dingin bediding memiliki kekuatan magis untuk memaksa keluarga berkumpul di rumah. Biasanya di malam-malam biasa kita lebih suka berada di luar karena hawanya yang gerah dan sumpek. Tapi saat bediding, rumah berubah menjadi shelter paling nyaman.