"Terimakasih, Kang Dayat." Asih tersenyum dan mengangguk padaku. Ia lalu bangkit dan masuk kembali ke dalam rumah. Satu hal yang mungkin belum kau sadari, Asih. Aku hanya tak ingin membahasnya sekarang. Mungkin juga kau akan menyadarinya sendiri. Bahwa Jakarta... Oh... Jakarta....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!