Baru-baru ini aku menghancurkannya
Yang tersisa hanya puing-puingnya.
Susah payah kupugar puing-puing prasasti kesetiaan
Keindahan ragawi masih mudah memperdaya diri ini
Halus tutur kata masih mudah membius diri ini
Manisnya kisah masih mudah menjerat diri ini
Siapa yang harus kusalahkan...?Â
Mata...? Telinga...? Akal...?Â
Tapi semua bermuara padamu, hati...!Â
Dengan apa akan kau rekatkan puing-puing ini...?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!