Mohon tunggu...
Risman Panigfat
Risman Panigfat Mohon Tunggu... Buruh - Dapur Emas

fokaaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penjalin Kata-kata

24 November 2020   08:21 Diperbarui: 24 November 2020   08:22 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: ongistravel.com

Angin malam menyapa dengan sejuk, kita beradu dalam canda, dan tawa. 

Menyiratkan cinta yang mendalam pada mu.

Bintang-bintang memancarkan cahaya diujung langit dengan iklas, tanpa mensangsikan pada semua mahluk ciptaan tuhan. Termasuk Kau.

Gerimis membasahi bumi, kita menyusuri setiap sudut kota. 

Membawa harap di hati masing-masing. Tanda hujan merindukan sunyi di malam yang larut dan sepi.

Aku bahagia, semoga demikian dengan kamu, lalu sunyi menikamku, dan rindu menyiksaku di setiap detik.

Aku tak ingin malam ini cepat berlalu, tanpa ku tahu esok akan kembali lagi sebuah temu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun