Mohon tunggu...
Risma Dara
Risma Dara Mohon Tunggu... Pustakawan - Mahasiswi Ilmu Hadis IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Kebiasaan belum tentu baik tapi yang baik harus dibiasakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudahkah Mencintai Tetangga Seperti Mencintai Diri Sendiri?

25 Juni 2019   05:57 Diperbarui: 29 Juni 2021   07:17 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudahkah Mencintai Tetangga Seperti Mencintai Diri Sendiri? | freepik

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya interaksi dengan manusia lainnya, sehingga diperlukannya hidup bermasyarakat. Dalam bermasyarakat tetangga menjadi unsur penting, karena tetangga merupakan orang yang paling dekat rumahnya dengan kita.

Agama Islam mengatur hubungan sesama manusia terlebih untuk bersikap baik terhadap tetangga, tanpa membedakan suku, agama dan ras. Hal itu merupakan akhlak mulia yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. 

Baca juga: Cara Menghadapi Kelakuan Tetangga yang Menyebalkan

Dalam kenyataannya tetangga berperan penting dalam kehidupan kita, seperti ketika kita tertimpa musibah atau sakit merekalah orang yang pertama kali menolong dan memberikan perhatiannya kepada kita. Sehingga sudah seharusnya kita mencintai tetangga kita sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ، حَتَّى يُحِبَّ لِجَارِهِ، أَوَ قَالَ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba beriman (dengan sempurna) hingga dia mencintai tetangganya, atau Rasulullah bersabda, 'sampai dia mencintai saudaranya' sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri."(HR. Muslim)

 Hadis diatas tidak dapat diartikan bahwa seseorang yang tidak mencintai tetangganya atau saudaranya tidak beriman, melainkan merujuk kepada Syarah Muslim karangan Imam An-Nawawi. Hadis ini menegaskan bahwa diantara ciri kesempurnaan iman seseorang adalah ia mencintai tetangga atau saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. 

Baca juga: Pengamalan Sila ke-4 dalam Rukun Tetangga

Hadis ini menggambarkan bahwa Islam sangat menghargai persaudaraan, dan saudara yang dimaksud bukan hanya saudara yang berdasarkan garis keturunan atau pertalian darah melainkan cakupan yang luas seperti saudara sebangsa dan setanah air.

Ketika seseorang mencintai tetangganya karena Allah, maka ia akan membangun kehidupan bermasyarakat yang memiliki suatu tatanan untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. Sehingga yang dimaksud mencintai seperti mencintai dirinya sendiri ialah apapun yang dirasakan oleh tetangga maka kita akan merasakannya baik itu kebahagiaan ataupun kesusahannya.

Baca juga: Ku Tak Sendiri, Bersama Itu Indah, Tetanggaku adalah Saudaraku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun