Mohon tunggu...
RISMA
RISMA Mohon Tunggu... Lainnya - Risma - 21016168

Mahasiswa Universitas Negeri Padang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak dan Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

22 Mei 2022   21:44 Diperbarui: 22 Mei 2022   21:50 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tiga tahun belakangan ini dunia dilanda wabah COVID -- 19. Hampir seluruh negara di belahan dunia ini diserang oleh virus mematikan tersebut. COVID -- 19 merupakan virus yang sangat berbahaya, virus yang mematikan dan cara penyebarannya sangat mudah sehingga banyak dari penduduk bunyi yang mudah terjangkit oleh virus mematikan ini. Karena dengan adanya musibah dunia ini, setiap negara disibukkan dalam menetapkan berbagai kebijakan sebgai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus COVID -- 19.

 Dari beratus hingga beribu negara yang menetapkan berbagai kebijakan mengenai musibah ini negara Indonesia menjadi salah satunya negara yang juga mengambil tindakan yang sama. Pada masa pandemi ini, Indonesia menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan untuk setiap daerah yang ada di Indonesia. kebijakan yang diberlakukan tentu menimbulkan banyak perubahan -- perubahan yang cukup besar, seperti perubahan pada bidang ekonomi, bidang kesehatan, hingga di bidang pendidikan.

Berbicara mengenai pengaruh COVID -- 19 di bidang Pendidikan, pemerintah di Indonesia berupaya menghimbau dan memberikan instruksi bahwasannya para pelaku pendidikan (pendidik dan peserta didik) agar tetap melaksanakan proses belajar mengajar dengan cara yang baru. Kemendikbud menetapkan peraturan yang berisikan pendidikan di Indonesia tetap terlaksanakan dan diselenggarakan, yaitu dengan cara belajar di rumah atau Study From Home (SFH). Seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Sesuai dengan Surat Edaran Kemendikbud RI nomor 3 tahun 2020 mengenai pencegahan Corona Virus (COVID -- 19) pada satuan pendidikan, dan Surat Sekjen Mendikbud nomor 35492/A.A5/HK/2020 tanggal 12 Maret 2020 perihal Pencegahan Corona Virus Disease (COVID -- 19).  

Sebelum berbicara lebih lanjut menganai pendidikan, alangkah baiknya jikakita mengkaji pentingnya pendidikan itu. Pendidikan merupakan salah satu tombak berkembangnya suatu negara, pendidikan dapat menciptakan generasi -- generasi yang beradab, dapat menjadikan insan yang berintelektual tinggi, serta mampu untuk membangun negara. Pendidikn menjadi kunci dalam mengisi tujuan hidup bangsa yang merdeka. Pendidikan memberi berbagai dampak perubahan yang positif terhadap manusia. 

Perubahan tersebut dapat diperoleh apabila dalam pelaksanaan pendidikan dilakukan secara tepat.  Namun pada saat sekarang ini Wabah COVID -- 19 membawa dampak yang besar terhadap dunia pendidian. Sebagai pencegahan penularan virus ini seluruh aktivitas yang mulanya dapat dikerjakan dimasa saja sekarang menjadi terhambat, seluruh aktivitas dilakukan dirumaha agar mengurangi interaksi antar manusia dalam upaya pencegahan penyebaran COVID -- 19. 

Dengan kebijakan yang ada maka pembelajaran daring yang harus dilakukan oleh pelaku pendidikan. Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan platform yang dapat membantu jalannya proses belajar mengajar meskipun dalam jarak jauh sekalipun. Seiring pesatnya perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi seperti e -- learning, google classroom, rumah belajar, Quipper, dan lain sebagainya. Selain itu pembelajaran daring dapat dilakukan dalam bentuk vidio conference dengan menggunakan beberapa platform seperti zoom, google meet, dan visco webex. Selain memanfaatkan aplikasi -- aplikasi tersebut tidak jarang Whattsapp Group menjadi alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran daring.

  • PERMASALAHAN / KESULITAN YANG DIHADAPI

Dalam pembelajaran daring di masa pandemi ini tentu saja tidak selalu berjalan dengan lancar. Berbagai macam hambatan pun juga kian menghampiri. Hambatan inilah yang menjadi masalah dan tantangan tersendiri bagi pelaku pendidikan. Khususnya bagi tenaga pendidik dan peserta didik. Pembelajaran daring sudah dipastikan dilaksanakan dan diakses melalui jaringan internet, maka sudah menjadi hal yang lumrah jika hambatan dalam pembelajaran daring ini adalah akses jaringan internet yang belum merata.

Pembelajaran daring ini pada umumnya kurang efektif apabila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka secara langsung. Selain kendala jaringan internet, permasalahan yang sering terjadi pada pembelajaran daring yaitu konten materi yang disampaikan secara daring belum sepenuhnya dapat dipahami oleh peserta didik. Karena konten materi disajikan dalam bentuk e -- book yang disajikan per bab, materi yang disajikan dalam bentuk power point, dan disajikan juga dalam bentuk vidio pembelajaran. 

Tetapi semua itu tentu tidak efektif secara keseluruhan, pemahaman setiap peserta didik tidak komprehensif. Kebanyakan peserta didik memahami pembelajaran berdasarkan tafsiran atau sudut pandang yang berbeda -- beda. Permasalahan atau kendala lainnya yang dijumpai yaitu kemampuan guru terbatas dalam menggunakan teknologi pada pembelajaran daring. Kemudian keterbatasan guru dalam melakukan kontrol saat berlangsungnya pembelajaran daring. 

Permasalahan lainnya yang sering ditemukan adalah sebagian dari peserta didik kurang aktif dan kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran daring meskipun sudah didukung oleh fasilitas yang memadai dari segi ketersediaan perangkat komputer, handphone/gadget, dan jaringan internet. Namun, terkadang perangkat handphone/geadget yang digunakan oleh peserta didik sebagai media daring juga terbatas, tidak seluruh peserta didik yang memiliki media daring secara individu, ada juga yang memakai handphone/gadget bergilir atau bergantian dengan kakak/adik ataupun dengan orangtuanya.

  • SOLUSI YANG TEPAT UNTUK PERMASALAH PEMBELAJARAN DARING 

Sulusi yang tepat untuk meminimalisir hambatan dan tantangan dalam pembelajaran daring, terdapat beberapa solusi yang bisa diterapkan, seperti guru dapat menyiapkan materi pembelajaran semenarik mungkin, kemudian guru menggunakan teknologi yang pengoperasiannya lebih sederhana dan dapat dipahami dan ditelaah dengan mudah. Kemudian peserta didik yang kesannya kurang peduli mengikuti pembelajaran daring, dapat diatasi dengan proaktif menghubungi peserta didik secara personal, dan guru bidang studi beserta guru BK hendaknya mencari tahu apa yang menyebabkan atau kendala apa yang dialami oleh  peserta didik tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun