Mohon tunggu...
Risma Indah L
Risma Indah L Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan penikmat hobi

Menulis mencoba menginspirasi Mendidik mencoba memberdayakan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Orangtua, Sudahkah Anda Memenuhi Hak-hak Anak Anda?

12 Desember 2019   12:22 Diperbarui: 13 Desember 2019   01:55 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi remaja (Foto: Huffingtonpost)

Saya ingin mengatakan bahwa ada hak-hak anak yang tidak penuhi. Sosok yang mestinya memberikan perlindungan, jaminan akan penyediaan kebutuhan sehari-hari, memfasilitasi dan memberi motivasi menghilang entah ke mana. 

Meski ada yang masih dapat dilacak keberadaannya tetapi memilih untuk sulit dihubungi, sulit ditemui karena sudah "membangun" kehidupannya sendiri bersama keluarga barunya di kota yang berbeda.  

Menghadapi situasi seperti ini, banyak ibu lebih memilih mengalah untuk memperjuangkan hak-hak anak mereka. Mereka lebih memilih menerima keadaan daripada mesti berhadapan dengan persoalan yang nantinya akan lebih rumit. 

Abai terhadap hak-hak anak terkadang juga sering tidak disadari oleh orangtua yang memutuskan untuk menyerahkan pengasuhan anak pada kerabat lain dalam hal ini nenek atau kakek.

Banyak hal yang melatarbelakanginya. Misalnya karena situasi orangtua tunggal, harus sibuk bekerja (kadang di kota lain) sehingga sejak kecil anak tumbuh dan dibesarkan bersama nenek dan kakeknya. Dapat juga karena alasan bersekolah di daerah daripada di kota besar dirasa lebih aman. Sehingga memilih sekolah yang sekota dengan tempat tinggal nenek dan kakek. Jadilah anak tinggal bersama kakek dan nenek selama ia bersekolah, berbeda kota dengan orangtuanya.

Ada juga yang memang tinggal satu kota, bahkan satu kelurahan tetapi anak memilih tinggal satu rumah dengan nenek dan kakeknya daripada dengan orangtuanya. 

Situasi ini terkadang membuat orangtua seolah lepas kewajiban. Bukan melulu soal materi sebenarnya, tetapi soal perhatian dan kepedulian terhadap anak. 

Seringkali nenek atau kakek usianya sudah cukup lanjut untuk mendampingi seorang anak remaja. Sayangnya orangtua, merasa semua baik-baik saja, yang penting membayar uang sekolah.

Saya kerap menemukan permasalahan yang timbul karena kondisi seperti ini. Orangtua jarang menengok keberadaan anak yang tinggal di lain kota. 

Pernah ada siswa yang cukup bermasalah di sekolah kami, yang sangat kesulitan untuk menghadirkan orangtuanya yang bekerja di kota lain. Sehingga dalam pengambilan keputusan-keputusan penting yang datang hanya pak de, oom, sementara si mbah sudah sangat lanjut usia sehingga hampir tidak paham apa yang terjadi. Orangtua hanya dapat dihubungi melalui telepon. Tidak pernah bisa hadir dengan alasan pekerjaan yang tidak mungkinkan untuk ditinggalkan. 

Kepedulian orangtua dalam memperhatikan apa yang menjadi hak-hak anak ternyata dalam perjalanannya masih ditemukan cukup banyak permasalahan. Meskipun bukanlah dapat dikatakan dalam angka mayoritas. Tetapi secara individu bagi anak itu sendiri menimbulkan hambatan yang berarti bagi perkembangan dirinya. Sayangnya abainya orangtua terhadap hak anak sering tidak disadari. Di sinilah pentingnya guru untuk berperan membangkitkan kesadaran itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun