Mohon tunggu...
Risky NurAzizah
Risky NurAzizah Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Mahasiswa jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Mahasiswa KKN UNEJ: "Kembangkan Digital Marketing bagi UMKM sebagai Solusi Peningkatan Omzet di Tengah Pandemi"

9 Agustus 2020   10:37 Diperbarui: 9 Agustus 2020   10:25 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Universitas Jember dalam menanggapi masa pandemi COVID-19 melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dimana kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan secara virtual melalui kegiatan "KKN Back To Village". Kegiatan ini ditujukan bagi mahasiswa Universitas Jember yang ingin mengabdi kepada masyarakat di desanya masing-masing. 

Ada 5 program yang dapat dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan minat dan bidang ilmu yang dikuasai yaitu program pemberdayaan kewirausahaan terdampak Covid-19, program informasi teknologi penanganan Covid-19, program pemberdayaan BUMDES/Jaringan Pengaman Desa, program inovasi pendukung pembelajaran anak sekolah saat Covid-19 dan program kemanusiaan pencegahan Covid-19. Hal ini dilakukan oleh Universitas Jember sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam memutus penyebaran virus Corona serta sebagai kewajiban dalam melaksananakn Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Salah satu mahasiswa Universitas Jember Risky Nur Azizah melaksanakan program KKN di desanya Desa Karangkedawung, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa Karangkedawung Bapak Suparto, Desa Karangkedawung terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Peji Talang, Dusun Krajan, Dusun Ngangkang, dan Dusun Pelalangan. 

Sebagian besar masyarakat Desa Karangkedawung bekerja sebagai petani dan buruh gudang, sebagian kecil lainya bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan wiraswasta. Beberapa tahun ini, terutama dengan adanya COVID-19 masyarakat Desa Karangkedawung mulai beralih profesi yang semula bekerja sebagai buruh gudang kini menjadi seorang wirausahawan. 

Beberapa usaha yang dilakukan masyarakat Desa Karangkedawung yaitu usaha mebel, konveksi, pengolahan hasil pertanian dan kuliner. Usaha kuliner banyak dikembangkan oleh masyarakat diantaranya yaitu usaha warung nasi dan aneka kue kering maupun basah. Melalui kegiatan KKN Back to Village ini, mahasiswa Unej Risky Nur Azizah mengambil program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak COVID-19 untuk mengembangkan penjualan usaha kue kering melalui pengembangan digital marketing.

Pandemi COVID-19 dapat menjadi ancama sekaligus tantangan baru bagi pelaku UMKM di Indonesia. Di Desa Karangkedawung sendiri terdapat beberapa warung dan penjual kue mengalami penurunan pendapatan akibat menurunya jumlah pembeli. Hal itu dikarenakan pemasaran yang dilakukan selama ini adalah pemasaran secara langsung kepada masyarakat sekitar. 

Kurangnya edukasi dan belum termanfaatkannya media sosial sebagai media promosi secara online juga menjadi permasalahan. Bila hal tersebut terus terjadi, pelaku UMKM di Desa Karangkedawung akan gulung tikar karena mengalami kerugian.

Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa Unej membentuk sebuah program kerja yaitu pengembangan UMKM kue kering melalui digital marketing. Langkah pertama yang dilakukan yaitu memberikan edukasi kepada sasaran mengenai sistem kerja bisnis secara online. Langkah kedua yaitu edukasi mengenai cara mendesain pamflet, membuat logo brand dan mengedit video yang akan digunakan untuk mempromosikan produk. 

Selain itu juga dilakukan edukasi mengenai teknik promosi secara tepat dengan memanfaatkan media sosial dan market place. Media sosial yang digunakan yaitu Instagram, Whatapp dan Facebook serta market place shopee. Pada masa pandemi saat ini, lebih dari 90% pemasaran dilakukan secara online. Didukung kondisi masyarakat yang lebih banyak berada di rumah sehingga akses internet begitu besar. Kondisi tersebut menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan kue kering secara online. Langkah terakhir yaitu pendampingan inovasi pengemasan produk agar tahan lama dan aman untuk pengiriman jarak jauh.

"...setelah memberikan edukasi kepada pemilik UMKM kue kering, selanjutnya dilakukan pendampingan pemasaran dan penjualan produk. Selain itu, saya juga mengenalkan inovasi pengolahan kue kering dengan memanfaatkan bahan-bahan alami. 

Saya mengenalkan kepada mitra KKn pengolahan kue semprong aneka rasa dari bahan-bahan alami yaitu buah naga, nangka, ubi ungu, pandan, jahe dan bubuk daun kelor. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai perasa dan pewarna alami sehingga membuat kue semprong lebih menarik minat konsumen" tutur Risky Nur Azizah mahasiswa pelaksana program KKN Back to Village.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun