Mohon tunggu...
Risky AuliaNurbaiti
Risky AuliaNurbaiti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UPI jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO)

KKN TEMATIK UPI Kelompok 39

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Penanggulangan dan Pencegahan Penularan Covid-19 dengan Pembelajaran Daring dan Luring pada Siswa SD

28 Juli 2021   09:10 Diperbarui: 28 Juli 2021   12:02 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Penyakit ini menjadi sorotan karena kemunculannya di akhir tahun 2019 pertama kali di Wuhan, China. Lokasi kemunculannya pertama kali ini, membuat coronavirus juga dikenal dengan sebutan Wuhan virus. Virus ini merupakan virus yang termasuk berbahaya karena meningkat secara drastis. Selain di China, corona virus juga menyebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Jumlah kasus infeksi virus cororna di Indonesia kian meningkat. Virus.corona ini dapat menyebabkan penularan bukan hanya dari hewan saja tetapi bisa juga dari manusia ke manusia. Sudah seharusnya kita lebih patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah Indonesia. Protokol kesehatan ini ditunjukan untuk mencegah penularan virus corona dan meminimalisir bertambahnya angka kasus infeksi.

Virus corona ini menyebabkan segala kegiatan yang biasanya kata lakukan sehari-hari secara normal menjadikan kegiatan itu semua serba daring/online. Berbagai macam kebijakan diterapkan pemerintah Indonesia untuk bisa memutus rantai penyebaran virus corona ini, salah satunya yaitu dengan social distancing atau berdiam diri dirumah saja. Rasa bosan dan jenuh pun bisa dirasakan oleh siapa saja berkaitan dengan aktivitas sehari-hari yang begitu-begitu saja . jika semula masyarakat bebas melakukan hal yang disukainya di luar rumah lain hal nya dengan kondisi saat ini dimana saat ini kita sebisa mungkin menghindar dari tempat umum atau tempat yang banyak orang berkerumun disana. Ini merupakan pilihan bijak bagi seluruh manusia yang ingin selamat dari virus corona ini, ada banyak sisi positifnya juga yang bisa kita rasakan selama dirumah saja selama pekerjaan apapun itu bisa dilakukan dengan daring/online. Adapun bagi orang-orang yang memang berkegiatan di luar rumah itu harus tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memai masker saat keluar rumah dan jangan lupa mencuci tangan pakai sabun dan menggunakan handsanitizer.

Selain kegiatan lain pemerintah juga memutuskan untuk menghentikan KBM tatap muka dan mulai menerapkan kebijakan untuk meliburkan sekolah selama 2 minggu. Tetapi karena kasus virus corona ini kian hari kian melonjak jumlah orang yang tertular oleh virus corna ini, maka pemerintah dan juga pihak sekolah memutuskan untuk menerapkan kebijakan dengan metode belajar dengan system daring atau online.

Salah satu mahasiswa bernama Risky Aulia Nurbaiti yang berasal dari Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yangptasi dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN secara daring dilaksanakan sebagai salah satu upaya pengabdian kepada masyarakat di tengah situasi pandemi ini. Pelaksanaan KKN kali ini mengusung tema “Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM)”. Melalui kegiatan KKN ini, diharapkan Mahasiswa UPI dapat berkontribusi untuk membantu pemerintah dalam mengatasi dampak Covid-19, khususnya pada bidang pendidikan dan ekonomi. Pelaksanaan kegiat risi tentang penanggulangan dampak covid-19 di bidang pendidikan dan lain-lain.

Pada hari Senin (05/07/2021), saya mengunjungi Kepala Sekolah SD Negeri Campaka dan meminta izin untuk berkegiatan KKN di Sekolah tersebut dan menanyakan beberapa hal lainnya mengenai system pembelajaran yang dilakukan di sekolah itu. Mendengar dari penjelasan kepala sekolah yang menjelaskan mengenai system pembelajaran di sekolah, kepala sekolah mengatakan bahwa di SD Negeri Campaka melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan system daring dan luring.  Pembelajaran dengan system luring ini dilaksanakan setelah melewati proses percobaan pembelajaran daring selama 2 minggu dan hasil dari pembelajaran daring ini ternyata banyak sekali siswa dan orang tua yang tidak mengerti IT. Maka dari itu sampai sekarang ditetapkannya system pembelajaran luring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan dengan jumlah siswa yang dibatasi dengan system sesi (pagi dan siang). Pembelajaran daring tetap di adakan dengan hanya memberikan tugas dan dikumpulkan melalui group whatsapp yang dibuat oleh masing-masing guru kelas.

Dalam pembelajaran daring ini tentu saja guru, murid dan orang tua sebisa mungkin agar dapat memanfaatkan media seperti handphone, laptop dan media lainnya sebagai sarana untuk melakukan pembelajaran daring. Namun masalah yang dihadapi oleh masyarakat di daerah pangalengan khususnya orang tua dari murid dan murid yang bersekolah di SD Negeri Campaka ini salah satunya adalah tidak bisa memanfaatkan media yang ada untuk pembelajaran daring sehingga pembelajaran daringpun tidak bisa terlaksanakan. Melihat kondisi di Desa Margamukti tepatnya di Kp. Cibeureum dan Kp. Rancamanyar, kebanyakan dari masyarakat disana memang kurang mengerti dalam hal teknologi dan hanya sebagian dari orang tua murid yang memiliki HP. Maka dari itu pembelajaran secara daring mungkin tidak akan berjalan efektif, kebanyakan masyarakat disekitar yang bekerja sebagai buruh dengan gaji perhari yang mungkin tidak bisa mencukupi untuk membeli kuota untuk pembelajaran daring. Dan orang tua juga beranggapan bahwa situasi pandemi Covid -19 berdampak pada pola kehidupan orang tua. Sebagian orang tua bekerja di luar rumah dan ketika pulang kerja sudah lelah sehingga tidak dapat mendampingi anaknya belajar karena setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan, adapula orang tua beranggapan bahwa masa pandemi Covid-19 adalah masa tantangan tersendiri, dalam mendampingi anak belajar, karena menumbuhkan sifat sabar, kreatif dan menyenangkan.

            Untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh orang tua siswa maupun siswa itu tersendiri maka sekolah memutuskan untuk melakukan pembelajaran secara luring dengan membagi beberapa kelompok siswa dan juga sesi. Sesi pertama dilaksanakan dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.30 WIB sedangkan sesi kedua dimulai dari pukul 09.45 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB. Para siswa di bagi ke beberapa kelompok belajar kemudian pelaksanakan pembelajaran tersebut tidak dilaksanakan di sekolah tetapi di tempat guru atau di rumah salah satu siswa tersebut. Pembelajarannya pun tidak lupa tetap memperhatikan protokol kesehatan yaitu dengan memakai masker, memakai hand sanitizer dan tetap menjaga jarak ketika pembelajaran sedang berlangsung.

            Dengan teknologi kita dapat berinovasi dengan beragam cara, kecuali guru yang masih sulit menghadapi teknologi dan guru yang berada didaerah terpencil atau daerah perbatasan yang daerah belum dapat terjangkau teknologi dan jaringan internet, sehingga guru berusaha melaksanakan secara luring , yang lebih masalah ketika didaerah tersebut jangkauan internet sangat lancar teknologi maju pesat tetapi masih ada siswa yang belum mempunyai HP atau media elektronik karena factor kehidupan, sehingga guru harus mengadakan pembalajaran dengan system luring.

Berikut merupakan langkah-langkah untuk mempersiapkan pembelajaran luring : yang pertama mulai dari

Persiapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun