Mohon tunggu...
Riski Ramadan RR
Riski Ramadan RR Mohon Tunggu... Wiraswasta - I love imagination

Pekerja Serabutan [ kerjaannya banyak, bayarannya sedikit ]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Eksistensi 'Mandi Lumpur' di Sosial Media, Kreator: Emangnya Ada yang Bisa Kasih Pekerjaan yang Lebih Baik?

14 Januari 2023   06:57 Diperbarui: 14 Januari 2023   07:19 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

We know, macam-macam pengemis di negri ini beragam sekali. Ada yang pura-pura buntung, ada yang mengiming-iming pahala, ada yang mengatasnamakan sebuah becana, ada yang mewarnai tubuhnya agar terlihat entertaining, dan lain-lainnya. Latar belakang yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan hal tersebut kalau bukan masalah perut, apalagi? Cari kerja halal susahnya minta ampun, orang di seluruh dunia pun inginnya yang mudah-mudah saja bukan? Selagi tidak merugikan orang lain, kalau merugikan diri sendiri ya, sudah konsekuensi. Negri mana pun punya adat dan norma, mau yang dibuat ataupun adat alam sebagaimana mestinya.

 Pekerjaan saya menyakiti diri, saya tidak punya pilihan. Ini yang membuat saya bertahan hidup. Ini membuat saya menyatu dengan alam. Cara saya menikmati pemberian Tuhan. Tidak peduli dengan orang sekitar, memangnya orang sekitar punya kontribusi apa terhadap hidup saya? Soal siaran. Orang cenderung mengikuti,apalagi kalau buktiya mereka lebih bisa hidup dari kehidupan sebelumnya. Dan kenyataannya dengkul lebih kuat dari isi otak dalam konteks lain ;bertahan. Dengan demikian apa yang kami sajikan dengan sangat konyol membuat segelintir orang iba dan merasa prihatin. Banyak juga yang mengecam, menyarankan untuk menghentikan kekonyolan ini, tetap saja banyak orang yang ingin menonton. Seolah menyajikan show topeng monyet yang menarik.

 Kemiskinan membuat beberapa orang kreatif. Apa saja dicoba yang penting hasilnya kan? Effort nya hanya sebuah kegilaan. Orang mana peduli sih sama orang gila? Dilihatin saja sudah takut.

Karakter bangsa yang terancam terperosok. Jangan dilihat dari ini ya, anak bangsa lainnya masih banyak yang berprestasi kok,  cuman kurang ter-expose aja karena yang dibutuhkan orang itu viral bukan prestasi, maybe. Ini hanya fenomena yang tidak terus-terusan terjadi kok, cuman menjamur aja.

Di dunia digital yang banjir konten tidak relevan, kejernihan berpikir adalah kekuatan. Pilihlah konten yang menurut Anda bermanfaat dan hindari lah konten yang tidak memberi nilai tambah pada hidup Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun