Mohon tunggu...
Riski Nadila
Riski Nadila Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Riski Nadila Sari (C220221016) Kelompok 4/Solotech University Dosen : DYAH AYU PURI PALUPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Society 5.0 Rencana Transformasi Besar-besaran Masyarakat Jepang

6 November 2022   20:41 Diperbarui: 6 November 2022   20:44 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teknologi manusia semakin berkembang seiring berjalannya waktu sehingga negara-negara maju mulai melakukan perubahan, salah satunya melalui society 5.0 yang di gagas oleh negara Jepang.

Society 5.0 merupakan sebuah solusi yang akan membawa masyarakat menjadi lebih berdaya dalam pemanfaatan teknologi di era transformasi digital, manusia dituntut untuk lebih cepat menghasilkan solusi dalam memenuhi kebutuhannya. Dapat disimpulkan manusia di era ini bersikap dan berpikir maju dan harus mengikuti pola perkembangan zaman. Maka Sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mulai menjadikan hal ini mainstream.

Bagaimana dengan digital marketing in society 5.0 era?

Saat ini dalam dunia teknologi sedang berkembang pembahasan tentang artificial Intelligence menuju Intelligence implification, yaitu kolaborasi antara manusia dan mesin akan jauh lebih baik, daripada hanya manusia yang ahli atau mesin yang berkualitas. 

Konsep ini memungkinkan kita untuk menggunakan ilmu pengetahuan berbasis modern, seperti Artificial Intelligence, Robot, Internet of Things dan sebagainya untuk melayani kebutuhan manusia. 

Intelligence amplification dapat menjadi alat untuk menambah human experience di dalam proses pemasaran, mesin dapat menciptakan produktivitas dan manusia menjadikannya lebih efektif.

Bagaimana Penerapan Konsep Marketing 5.0 untuk Perusahaan?

Konsep marketing 5.0 lebih mengarah kepada bagaimana manusia memilih teknologi yang tepat untuk memudahkan pekerjaan, untuk menerapkan marketing 5.0 perusahaan juga harus melakukan optimasi terhadap sentuhan tangan manusia, contohnya kegiatan marketing yang tidak boleh kehilangan sentuhan manusia walaupun pekerjaan tersebut membutuhkan teknologi.

Istilah Society 5.0 sendiri baru populer sejak 2 tahun yang lalu, tepatnya pada 21 Januari 2019. Istilah ini menjadi perkembangan atas revolusi industri 4.0 atau Society 4.0. Inilah sebabnya kedua konsep tersebut tidak memiliki banyak perbedaan. Hanya saja, keduanya memiliki fokus yang berbeda.

Selain itu Society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0. Contohnya Internet on Things, Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup.

Konsep ini merupakan penyempurnaan dari berbagai konsep yang ada sebelumnya. Mulai dari Society 1.0 di mana manusia berada di era berburu dan mengenal tulisan. 

Kemudian Society 2.0 yang merupakan era pertanian, di mana masyarakat sudah mulai bercocok tanam. Society 3.0 yang sudah memasuki era industri, yaitu ketika manusia sudah memanfaatkan mesin untuk membantu aktivitas. Serta Society 4.0 atau revolusi industri 4.0, di mana manusia sudah mengenal teknologi komputer hingga internet.

Kini, Society 5.0 hadir dengan mengusung konsep bahwa semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Artinya, internet tidak hanya berguna untuk berbagi informasi dan menganalisis data, melainkan juga untuk menjalani kehidupan. Dengan demikian, akan tercipta keseimbangan antara peran manusia (masyarakat) dan pemanfaatan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun