Mohon tunggu...
Riska Oktaviana Dewi
Riska Oktaviana Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura

Holaa guys!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Karapan Sapi Khas Masyarakat Madura

3 Desember 2021   22:25 Diperbarui: 11 Desember 2021   18:30 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Madura tidak hanya terkenal dengan wisata kulinernya. Namun, Madura juga terkenal karena memiliki tradisi unik yang populer hingga ke mancanegara yakni tradisi Karapan Sapi. Karapan sapi adalah perlombaan pacuan sapi. Tradisi ini merupakan ciri khas masyarakat Madura yang digelar setiap tahunnya dan memiliki makna penting bagi masyarakat Madura. Tradisi karapan sapi ini sebagai bentuk perwujudan rasa syukur warga atas suburnya tanah yang dulunya tandus.

Awal mulanya karapan sapi Ini pertama kali dipopulerkan oleh Pangeran Katandur yang berasal dari Pulau Sapudi, Sumenep pada abad 13. Karena diketahui pada zaman dahulu pulau Madura memiliki lahan pertanian yang kurang subur, maka Pangeran Katandur memperkenalkan kepada masyarakat cara membajak sawah dengan menggunakan sepasang bambu yang ditarik oleh dua ekor sapi yang berdiri sejajar. 

Setelah memperoleh hasil panen yang memuaskan, Pangeran Katandur mengajak warga untuk mengadakan balapan sapi sebagai wujud rasa syukur atas suburnya tanah yang dulunya tandus. Hingga kini tradisi ini terus berkembang dan tetap dijaga kelestariannya dan terkenal dengan sebutan karapan sapi.

tradisi-karapan-sapi-madura-61b48be706310e4ee82df412.jpeg
tradisi-karapan-sapi-madura-61b48be706310e4ee82df412.jpeg
Lahirnya karapan sapi di Madura nampaknya juga sejalan dengan kondisi tanah pertanian yang luas. Tanah-tanah pertanian itu dikerjakan dengan bantuan hewan peliharaan seperti sapi dan kerbau. Karena banyaknya penduduk yang memelihara ternak, maka lama-kelamaan muncullah karapan sapi.

Pada zaman dahulu, kerapan sapi juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengadakan penjelasan tentang agama Islam. Hal ini ini dihubungkan dengan posisi sapi kanan (panglowa) dan posisi sapi kiri (pangdalem) yang harus berjalan beriringan serta seimbang agar jalannya tetap lurus. Demikian sama halnya dengan manusia agar dapat berjalan lurus. 

Karapan sapi Madura sudah banyak dikenal oleh masyarakat lokal, nasional bahkan internasional. Mereka datang jauh-jauh hanya untuk menjadi saksi kehebatan sepasang sapi dan joki beradu kecepatan di arena balap seperti di alun-alun yang sudah disiapkan sebelumnya. Terdapat beberapa macam lomba karapan sapi seperti tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, dan piala presiden yang menjadi ajang paling utama sehingga sangat ditunggu-tunggu oleh para joki maupun pengunjung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun