Insecure dan Media Sosial

Kemajuan teknologi pada zaman ini sangat berkembang pesat. Terutama di negara Indonesia, di era industri 4.0 (four point zero) yang kedengaranya sudah tidak asing lagi bagi kita. Yaitu menerapkan konsep otomatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga besar manusia dalam mengaplikasikannya. Dan dapat dikatakan sebagai revolusi yang memberikan perubahan besar atau memberikan efek besar untuk kehidupan, juga dapat meningkatkan perekonomian dan kualitas kehidupan secara signifikan. 

Tak heran jika adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang keberadaanya semakin penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa mengikuti perkembangan tersebut dapat mengakibatkan suatu individu dan bangsanya tertinggal dari revolusi menuju zaman yang nantinya akan upgrade secara terus-menerus.

Bagi masyarakat, dalam kehidupan sehari-hari nya tidak dipisahkan oleh penggunaan iptek yaitu contohnya adalah penggunaan internet yang dapat memudahkan dalam penggunaan nya dalam menggunakan alat-alat seperti, handphone digital, smartphone, komputer, dan laptop. Di Dalam penggunaan internet yang juga tidak dapat dipisahkan dari dunia maya yaitu medsos atau media sosial.

Menurut data dari Internet World Stats, pengguna internet di Indonesia yaitu 212.354.070 pada Juni 2021 dengan populasi penduduk 276.361.783 jiwa. Dari data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia sudah turut serta dalam proses digitalisasi menuju revolusi zaman kemodernan ini. Sedangkan untuk penggunaan media sosialnya, menurut Kompas.com, dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosial mencapai 170 juta. Menunjukkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia setara dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Angka pada tersebut meningkat sebesar 10 juta atau sekitar 6,3 persen dibandingkan tahun lalu. 

Penggunaan internet untuk media sosial ternyata menunjukkan bahwa memiliki angka yang besar. Media sosial merupakan suatu tempat untuk mempermudah bertukar informasi, melakukan komunikasi dengan semua orang sebagai pengguna internet. Dengan adanya wadah tersebut memiliki dampak ataupun sisi positif dan negatifnya. 

Untuk dampak positifnya yaitu dapat dengan mudah dapat melakukan komunikasi jarak jauh dengan berbagi, berinteraksi, dan bekerja sama sehingga dapat menjalin ikatan secara virtual dalam dunia maya, menggali berita-berita terkini maupun terdahulu, sedangkan sisi negatifnya dalam lingkup diri sendiri yaitu, dapat menyebabkan kesehatan mental menjadi tidak sehat atau dapat merusak, seperti timbulnya insecure dengan sering membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain di media sosial. Insecure ini dapat berakibat ke depresi, dan akhirnya menjadi kecanduan pada media sosial.

Padahal sebenarnya tidak ada yang sempurna, dengan adanya insecure memiliki dampak ke psikis yang sangat berpengaruh yaitu dapat melunturkannya sifat percaya diri bahwa diri sendiri sebenarnya bisa. Hanya karena asumsi beberapa orang dengan pondasi yang diidealkan mereka, orang disekitar lingkup diri sendiri sehingga yang membuat mundur terlebih dahulu sebelum untuk mencoba. Namun yang terlihat pada kenyataannya di media sosial merupakan panggung bagi beberapa orang untuk ajang memamerkan ataupun menunjukkan sisi terbaik dirinya, yang sebenarnya tidak mencakup 100 persen kehidupan nyata mereka.

Dengan itu sebagai generasi muda penerus bangsa dituntut untuk memanfaatkan iptek dengan sebijak-bijaknya dan dalam penggunaan media sosial harus mampu dalam mengontrol diri sendiri dan tahu tentang batas diri agar terhindar dari kerusakan-kerusakan yang dapat berakibat fatal pada individu sehingga dapat menerima dan berdamai dengan diri sendiri.