Mohon tunggu...
RISKA AGUSTINA
RISKA AGUSTINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

selamat menikmati tulisan saya teman-teman!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Kesehatan Mental Bagi Kalangan Remaja Pada Masa Pandemi

6 Desember 2021   12:26 Diperbarui: 14 Desember 2021   22:07 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada masa pandemi banyak orang yang terpapar oleh Covid-19. Covid-19 pertama kali terjadi pada 11 Januari di kota Wuhan provinsi Hubei Cina dimana mengumumkan kematian seorang lansia. Setelah terjadi kasus tersebut mengakibatkan Covid-19 menyebar luas keseluruh negara yang ada di dunia. Menurut IASC (Inter Agency Standing Committee) tahun 2020 mengatakan faktor yang menjadi tekanan pada masyarakat saat pandemi yaitu resiko terinfeksi dan menginfeksi orang lain, terutama pada saat itu hal belum mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan orang lain tertular dan bagaimana mencegahnya secara akurat.

Menurut WHO pada tahun 2020 masalah kesehatan mental yang terjadi pada masa pandemi yaitu meningkatnya stress dan kecemasan pada setiap diri pribadi seseorang yang disebabkan oleh media sosial atau media tv yang terus menerus menayangkan dan mendiskusikan mengenai Covid-19 serta adanya  informasi yang tidak akurat tersebar kepada masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan menambah tingkat kecemasan yang mengakibatkan masyarakat merasa tertekan dan lelah secara emosional. Selain itu perubahan rutinitas terutama pada aktivitas karantina juga menyebabkan timbul rasa kesepian, terisolasi, depresi dan sebagainya. Hal tersebut membuat seseorang melakukan hal yang tidak pantas untuk dilakukan seperti  menggunakan minuman yang beralkohol tinggi yang membuat seseorang menjadi mabuk dan perilaku ingin bunuh diri.

Menurut Cao Et Al tahun 2020 pandemi ini tidak hanya membawa resiko kematian akibat infeksi tetapi juga menyebabkan tekanan psikologis yang tertahankan pada setiap orang. Bagi remaja pandemi ini mengakibatkan stress yang berkaitan dengan ekonomi dan kehidupan sehari- hari yang ditakutkan akan berubah total. stress yang berkaitan pada kalangan remaja biasanya tidak jauh dengan bidang kegiatan akademik. Hal ini dikarenakan beberapa keluarga disaat wabah akan kehilangan sumber pendapatan mereka dan remaja mungkin merasa cemas apakah ia bisa melanjutkan pendidikan di bangku sekolah atau tidak.

Seseorang yang dikatakan masih dalam fase atau tahap remaja yaitu seseorang yang berada dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa tersebut rentang usia 10-24 tahun. Seseorang yang berada pada usia yang cukup muda umumnya sedang berada dalam masa sekolah menengah pertama (SMP), Sekolah menengah atas (SMA) dan kuliah. Karena adanya pandemi membuat seluruh proses belajar mengajar yang ada harus dirumahkan dan dilaksanakan secara daring. Meskipun kini daring menjadi solusi yang sangat ampuh pada saat pandemi, namun dibalik itu semua terdapat kenadala- kendala yang dialami oleh seluruh pihak, seperti bagi remaja yang masih sekolah akan mengalami rasa bosan selama daring karena proses yang berlangsung cenderung kaku, kurang variasi, kurang paham akan materi yang disampaikan oleh guru, tidak dapat berekspresi sepuasnya secara lansung dan rasa sepi karna daring dilakukan dari rumah masing-masing yang membuat para pelajar tidak dapat bertukar pikiran dengan teman sebaya yang nantinya menjadi jenuh akan pelajaran.

Mereka yang biasanya banyak melakukan kegiatan diluar rumah namun “dipaksa” untuk melakukan kegiatan dirumah saja, membuat berdampak pada emosional yang terdapat dalam diri masing-masing dan perilaku kesehatan mental mereka.  Pada masa pandemi bagi kalangan remaja akan merasakan masa-masa sulit karna bagi mereka yang tidak dapat mengendalikan emosi akan mengalami tekanan yang besar akibat keterbatasan ruang gerak yang mereka miliki. Masa remaja merupakan dimana mental mereka akan mengalami fluktuatif , ketika mereka yang menyadari hal tersebut sebagian dari mereka akan mudah mengontrol emosi yang dimiliki. Namun, ada juga diantara remaja yang tidak dapat mengatasi emosional mereka dengan benar sehingga dapat berdampak terhadap kesehatan mereka miliki, mereka akan mudah mengalami depresi, mudah marah yang nantinya dapat membuat para remaja akan terjerumus ke dalam hal yang tidak baik seperti penyalah gunaan obat yang bertujuan agar tetap tenang, kesulitan dalam bidang akademis dan melakukan kenakalan remaja sebagai bentuk pelampiasan.

Menjadi seseorang yang baru memasuki fase remaja menang tidak mudah.  Karena dengan datangnya penyakit Covid-19 yang sangat meresahkan seluruh para remaja. Dengan ditutupnya sekolah dan dibatasinya kegiatan diluar rumah membuat remaja banyak kehilangan beberapa momen besar didalam hidupnya, seperti mereka yang tidak bisa bertemu dengan teman sebaya secara lansung atau berpartisipasi didalam kelas. Hal itu membuat  para remaja yang merasakan kecemasan, terisolasi, dan kecewa karenanya. 

Pada masa pandemi banyak perubahan yang terjadi dalam tata cara kehidupan sehari-hari. Banyak dampak yang timbul akibat pandemi salah satunya kesehatan mental bagi anak remaja saat ini. Kesehatan mental dapat di pengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak besar pada kepribadian seseorang. Salah satu hal yang dapat memicu gangguan mental adalah stress berat dengan jangka waktu yang cukup panjang, stress terjadi biasanya karena terdapat banyak tuntutan-tuntutan dari lingkungan sekitar kepada seseorang. kesehatan yang sedang tidak baik atau disebut gangguan mental dapat mengubah seseorang dalam  menangani masalah yang terjadi, berhubungan dengan orang lain.

Ada beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan yaitu :

  • Depresi
  • Gangguan bipolar
  • Kecemasan
  • Gangguan stress pasca trauma/PTSD
  • Gangguan obsesif komulatif/OCD
  • Psikosis.

Orang yang memiliki gangguan mental, akan menunjukkan beberapa gejala pada umumnya yaitu :

  • Suka menyendiri (tidak suka keramaian)
  • Suka berteriak kepada diri sendiri atau orang lain
  • Memiliki rasa ketakutan dan kekhawatiran bersalah yang melebihi kapasitas pada umumnya (diluar normal)
  • Emosional yang tidak stabil
  • Memiliki keinginan yang cukup besar untuk menyakiti diri sendiri
  • Perubahan dalam kehidupan sehari-hari seperti makan, jam tidur yang tidak teratur
  • Merasa sedih, tidak berdaya, putus asa yang berkepanjangan
  • Dll.

Orang yang terkena gangguan mental umumnya terpicu karena beberapa hal. Diantaranya penyebab terjadinya gangguan mental :

  • Faktor genetik dari keluarga
  • Sering mengalami kekerasan dalam rumah atau lingkungan
  • Memiliki gangguan pada otak
  • Sering mengalami diskriminasi yang mencolok dalam jangka waktu yang berkepanjangan
  • Mengalami kehilangan atas suatu hal atau seseorang yang berarti dalam hidup
  • Pengaruh dari obat-obat terlarang
  • Terisolasi dari lingkungan sekitar
  • Memiliki trauma yang mendalam
  • Dll.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan mental, yaitu :

  • Melakukan hal-hal yang positif
  • Mendekatkan diri dengan Tuhan dan memperbanyak ibadah
  • Selalu menjaga hubungan baik dengan orang lain
  • Memiiki kemampuan yang baik dalam mengendalikan masalah
  • Menjaga pola istirahat yang cukup
  • Mencari dan meminta bantuan kepada pihak yang profesional dalam mengatasi masalah yang kita rasakan.
  • Kurangi asupan berita yang memicu stress
  • Habiskan banyak waktu bersama keluarga
  • Bercerita tentang apa yang dirasakan
  • Mengatur pola makan agar tetap sehat
  • Berolahraga
  • Mengerjakan suatu hal yang di inginkan seperti hobi
  • Jika sudah merasa cukup stress coba cari pengalihan
  • Memahami apa yang diperlukan dan dibutuhkan oleh diri sendiri.
  • Dll.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun