Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan oragnisasi mahasiswa yang konsen mengawal isu-isu keislaman dan keindonesiaan memiliki peran strategis dalam bersinergis Dengan Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU). Pengurus PB HMI saat ini terkonfirmasi telah mendaftar sebagai calon pemantau pemilu 2024, jika HMI secara institusi terakreditasi secara kelembagaan maka legalitas secara administratif dapat dijadikan sebagai argumentasi oleh cabang-cabang yang tersebar di seluruh indonesia utuk mengambil peran serta dalam proses pemantauan tahapan pemilu 2024.
Potensi kader HMI sebagai representasi dari pemuda sangat dibutuhkan perannya, artinya sistem demokrasi harus dikawal oleh pemuda agar tidak terjadi kecurangan atau praktik-praktik yang melanggar ketentuan pemilu sebagai mana yang diatur dalam UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan aturan Perundang-Undangan lainnya.
Seperti kita ketahui bahwa, pesta demokrasi pemilu 2024 merupakan pemilu serentak antara lain, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan DPR RI, pemilihan DPD RI, pemilihan DPRD Provinsi, pemilihan DPRD Kabupaten/kota dan pemilihan kepala daerah antara lain, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, pemilihan walikota dan wakil wali kota, pemilihan bupati dan wakil bupati. Hal tersebut tentu memerlukan kolaborasi antara HMI dengan BAWASLU dalam hal mengawasi pelaksnaan tahapan pemilu 2024, demi terciptanya pemilu yang beritegritas dan berkeadilan.
Hmi sebagai oragnisasi independen yang tidak terintegrasi dengan lembaga manapun, sudah saatnya melakukan action pada pemantauan pemilu, sebagaimana kita ketahui bahwa pemantau pemilu tidak boleh melakukan keberpihakan ke siapa pun. Sebagai organisasi pergerakan, HMI mengambil peran yang riil dan mendapatkan manfaat untuk masyarakat Indonesia. Pengawalan demokrasi ini sangat penting dan kesadaran kader HMI selaku warga negara Indonesia yang juga pemegang kedaulatan negara, harus mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi pancasila dalam bentuk gerakan nyata dengan terjun langsung melakukan pemantauan pemilu 2024.
Riska
