Mohon tunggu...
riska nuraini
riska nuraini Mohon Tunggu... Ahli Gizi - suka menolong orang

seorang yang senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masa Terpuruk dan Momentum Tebalkan Ketakwaan

13 Maret 2021   02:01 Diperbarui: 13 Maret 2021   02:07 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa Isra Miraj yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad terjadi saat perjuangan Nabi menyebarkan Islam di Mekkah mengalami masa yang sangat sulit. Saat itu banyak diantara penduduk Mekkah menolak ajaran Islam bahkan melawan nabi secara fisik maupun spiritual. Di sisi lain, nabi juga sedang bersedih karena Khadijah meninggal dunia. Hartapun saat itu nyaris tidak punya.

Saat itu nabi bisa dikatakan di titik nol, atau lebih tepatnya dalam keadaan terpuruk. Namun pada titik itu, Allah menunjukkan rasa kasihnya kepada sang Nabi karena keimanan yang sangat besar kepada Allah. 

Nabi Muhammad ditinggikan dengan mengalami beberapa pengalaman spiritual berupa perjalanan dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa, dan diperkenankan Allah mengunjungi langit ketujuh sampai ke Sidratul Muntaha dan bertemu dengan Allah. Di situlah Allah meminta sang Nabi untuk melaksanakan salat lima waktu bagi umat Islam.

Keadaan eksternal yang sulit, dan suasana kebatinan yang terhimpit seperti yang dialami Nabi Muhammad nyaris sama dengan yang kita alami saat ini. 

Kita mengalami masa yang sangat sulit sebagai warga dunia dimana pandemic Covid 19 melanda dan meluluhlantakkan nyaris semua sendi masyarakat dunia. 

Banyak orang yang berubah nasibnya pada zaman ini, dari sukses menjadi terpuruk; dari kaya menjadi miskin, dari banyak saudara menjadi sendiri karena keluarganya tewas karena pandemic ini. Intinya suasana eksternal yang sangat sulit dan unpredictable ini mempengaruhi suasana batin kita sebagai manusia yang serba terbatas. Sebelumnya, tak seorangpun bakal mengira hal ini terjadi pada kita.

Di masa sekarang ini kita sering bertanya kepada Allah, kenapa Allah memberikan cobaan sedemikian berat kepada kita -- umatnya-. Pada tayangan televisi kta sering melihat keadaan masyarakat yang kurang beruntung dan sangat terpuruk karena diPHK dari tempat kerja karena pandemic ini. 

Ribuan dan mungkin jutaan jumlahnya. Anak-anak sekolah yang tidak bisa sekolah secara normal karena pandemic ini sementara pembelajaran online pun tidak bisa berjalan dengan lancar. Sebagian besar masyarakat dunia berada di titik nol dan terpuruk.

Pada titik ini, akankah kita bisa meneladani Nabi Muhammad untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT ? Keterpurukan kita tidak serta merta membuat kita juga menjadi terpuruk soal keimanan. 

Namun sebaliknya seharusnya kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, melakukan muhasabah dengan banyak zikir, mohon ampun dan berdoa semoga musibah ini segera berlalu. Karena itu dalam hal ini salat sangat penting.

Tertulis dalam hadits bahwa salat ibarat tiang agama yang dapat mencegah umat dari perilaku buruk meskipun situasi eksternal juga tidak mudah alias tidak mendukung seperti masa pandemic seperti sekarang ini. Salat juga mendidik umat untuk menjadi pribadi bersih, jujur, sabar dan disiplin. Sifat-sifat inilah yang sangat dibutuhkan untuk masa sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun