Mohon tunggu...
riska nuraini
riska nuraini Mohon Tunggu... Ahli Gizi - suka menolong orang

seorang yang senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kemajuan Dunia dan Bahaya Ideologi Transnasional

10 Juni 2020   23:27 Diperbarui: 10 Juni 2020   23:28 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita menyimak sejarah, dunia pernah mengalami revolusi industri yang terjadi kurang lebih pada tahun 1760 sampai sekitar tahun 1850. Mula-mula terjadi di Inggris dan kemudian menyebar ke Eropa Barat, Amerika , Jepang, lalu ke seluruh dunia.

 Revolusi spektakuler  itu mengubah banyak hal di dunia. Tenaga hewan dan manusia tergeser dengan adanya tenaga mekanik atau mesin. Kereta api, mobil berkembang dengan cepat pada masa ini dan memudahkan banyak orang dalam mobilisasi. Hal penting lainnya adalah didirikannya pabrik-pabrik (manufaktur) sehingga banyak hal bisa diproduksi , mulai dari barang konsumsi sampai barang yang dapat dipakai lagi untuk alat produksi.

Pendapatan perkapita masyarakat dunia juga berubah; mengalami peningkatan sekitar lima sampai enam kali lipat dari sebelumnya. Tingkat kesejahteraan meningkat dengan cepat dan ekplorasi terjadi dimana mana semisal pertambangan dan teknologi. Pada masa setelahnya banyak negara yang sebelumnya terjajah, berjuang sekuat tenaga untuk meredeka dan lepas dari cengkeram penjajahan.

Setelah masa itu, awal abad 20 atau sekitar tahun 1900 kita masuk pada revolusi komunikasi yang berlanjut pada awal tahun 21. Pada amsa itu teknologi berkembang dengan pesat dan mempermudah banyak hal untuk masyarakat.

Orang tak perlu pergi ke tempat jauh dan bertmu secara fisik dengan orang lain. Mereka bisa melakukannya melalui sambungan internet dan berbicara seperti tatap muka. Semua hal bisa dipermudah dengan teknologi informasi. Teknologi berada dalam genggaman masyarakat.

Namun di balik kemudahan itu, ada beberapa resiko yang harus kita tanggung. Salah satua diantaranya soal ideology, khususnya ideology radikalisme yang merupakan ideology transnasional dan merupakan musuh bersama banyak negara di dunia; tidak hanya Indonesia tapi juga negara-negara maju seperti Inggris, Amerika , Australisa dan lain sebagainya. Ideology radikal banyak dipermudah dengana danya teknologi yang digenggam oleh banyak masyarakat.

Ideologi transnasional ini mengambil agama sebagai baju yang seakan suci dan mulia, namu dibalik itu banyak sekali korban dari masyarakat dunia karena ideology itu. Mungkin kita ingat serangan terhadap menara kembar di New York City yang dilakukan oleh para teroris dengan menabrakkan pesawat mereka.

Selain di NYC, juga di Pentagin dan juga Washington DC. Korban untuk semua aksi teroris ini berjumlah sekitar 3000 orang dan merupakan kejadian terorisme terbesar di dunia sampai saat ini.

Di Indonesia kita bisa lihat pada kejadian bom Bali pertama dan kedua (tahun 2002 dan 2005) dan beberapa aksi terorisme di Indonesia yang melibatkan kelompok tertentu maupun perseorangan. Sepuluh tahun sampai 15 tahun sampai saat ini, aksi terorisme masih saja terjadi dan melipatkan sel yang lebih kecil

Jika kita melihat perkembangan dunia dan resiko yang diperlihatkan karena perkembangan itu kita memang selayaknya untuk harus selalu mewaspadai diri terhadap bahaya ideology transnasional itu. Tidak saja untuk kita tapi juga untuk anak cucu kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun