Mohon tunggu...
Risda Hanifa Rahman
Risda Hanifa Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mekanisme Sistem Imun Bawaan Pada Tubuh Manusia

30 Januari 2023   22:22 Diperbarui: 30 Januari 2023   22:23 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tubuh manusia memiliki caranya sendiri dalam melakukan tugasnya, salah satunya ketika mikroorganisme asing memasuki tubuh individu tersebut. Sistem pertahanan tersebut disebut juga dengan sistem imun.

Apa itu sistem imun?

Sistem imun adalah sistem yang bekerja sama membentuk sistem pertahanan utama tubuh terhadap berbagai benda asing. Sistem tubuh lain yang berkaitan erat dengan pertahanan tubuh antara lain  sistem darah, sistem limfatik, dan sistem endokrin. Sistem imun memiliki tugas mengenali dan menghancurkan mikroorganisme patogen yaitu mikroorganisme yang merugikan serta menyebabkan sakit pada makhluk hidup.

Sistem imun sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif atau spesifik. Sistem imun yang pertama kali diaktivasi ketika terjadi infeksi pada tubuh adalah sistem imun bawaan yang disebut juga sebagai innate immunity.

Innate immunity adalah bagian dari tubuh kita yang melindungi tubuh, sel, dan senyawa kimia serta bertindak sebagai garis pertahanan pertama yang hadir sejak lahir. Innate immunity tidak ditujukan terhadap suatu antigen tertentu, tetapi dapat memberikan tanggapan langsung terhadap berbagai antigen untuk melindungi tubuh. Innate immunity sendiri meliputi perlindungan pada permukaan tubuh (sel epitel) dan perlindungan dalam tubuh (sel fagosit dan reaksi inflamasi).

a. Perlindungan pada permukaan tubuh

Kulit dan selaput lendir adalah garis pertahanan pertama  tubuh. Selama kulit tidak rusak, mikroba sulit menembus sel epitel keratin. Keratin yang menutupi epitel kulit juga tahan terhadap asam dan basa lemah serta toksin dan enzim bakteri. Jika mikroba mampu menembus kulit, selaput lendir penghasil lender akan menjebak mikroba. Perlindungan  kulit dan selaput lendir antara lain,

  • Hasil sekresi kulit berupa fatty acid atau asam lemak yang biasanya bersifat asam (pH 3-5) akan menghambat pertumbuhan bakterikarena mengandung bahan kimia yang beracun bagi bakteri.
  • Mukosa lambung mengandung larutan HCl dan enzim pencerna protein yang dapat membunuh mikroorganisme.
  • Air liur dan air mata mengandung lisozim,  enzim yang menghancurkan bakteri.
  • Lendir lengket menjebak mikroorganisme di saluran pencernaan dan saluran pernapasan.

b. Perlindungan dalam tubuh

Apabila mikroba berhasil menembus perlindungan pada permukaan tubuh, maka perlindungan lain siap melawannya. Perlindungan yang dimaksud adalah perlindungan non-spesifik di dalam tubuh. Non-spesifik berarti perlindungan melawan patogen tanpa diskriminasi. Perlindungan non-spesifik ini meliputi sel fagosit, sel natural killer, dan protein antimikroba.

Sel yang termasuk sel fagosit antara lain makrofag, neutrofil dan eosinofil. Makrofag berasal dari monosit, yang merupakan bagian dari sel darah putih. Neutrofil dan eosinofil juga merupakan bagian dari sel darah putih. Monosit, neutrofil, dan eosinofil yang diproduksi di sumsum tulang merah bersifat fagosit dan memasuki jaringan yang terinfeksi. Eosinofil adalah fagosit yang lemah, tetapi memainkan peran penting dalam pertahanan tubuh melawan  parasit.

Fagositosis adalah respon pertama sel fagosit terhadap patogen asing. Fagosit berperan penting dalam sistem imunitas bawaan. Sel fagosit melaksanakan tugasnya dengan cara menghilangkan bakteri, patogen, jamur, dan sel-sel ganas, serta berkontribusi pada imunitas adaptif dengan membawa antigen ke limfosit. Selain itu, sel fagosit berperan dalam menciptakan kembali jaringan dan mempertahankan kondisi tubuh keseluruhan dengan membuang sel-sel yang telah mati. Tugas yang dimiliki oleh fagosit biasanya berasal dari epitel.

  • Reaksi inflamasi

Ketika mikroba merusak jaringan, sel-sel jaringan yang rusak akan mengirimkan sinyal. Sinyal pertama adalah histamin, yang menyebabkan peradangan (pelebaran pembuluh darah), sedangkan yang kedua adalah interferon, yang mengingatkan sel lain.

1. Histamin

Sinyal yang diberikan oleh sel yang terinfeksi  ditangkap oleh sel darah putih basofilik, yang kemudian  melepaskan histamin ke dalam jaringan. Histamin menyebabkan pembuluh darah membesar dan meningkatkan migrasi sel fagosit ke dalam jaringan. 

Sel fagosit segera menyerap sel bakteri atau mikroba apa pun dan juga membersihkan jaringan  dari senyawa berbahaya. Peradangan juga menyebabkan demam karena sel leukosit mengeluarkan senyawa pirogenik. Senyawa ini merangsang tubuh untuk menaikkan suhunya sehingga meningkatkan pertahanan tubuh, menghambat pertumbuhan berbagai jenis mikroba, mendorong fagositosis, mempercepat reaksi tubuh dan mempercepat penyembuhan jaringan.

2. Interferon

Interferon adalah bahan kimia yang diproduksi oleh sel yang terkena virus. Interferon menghentikan penggandaan virus dan mengaktifkan sel di dekat  sel yang  terkena virus untuk bersiap melawan virus. Dengan sinyal interferon ini, sel yang bersentuhan melawan  serangan virus apa pun.

Innate immunity atau sistem imun bawaan digolongkan sebagai sistem imun non-spesifik. Selain reaksi inflamasi dan fagositosis, pattern recognition system dan complement system juga merupakan bagian dari innate immunity.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun