Mohon tunggu...
Risda Putri Indriani
Risda Putri Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai! Panggil saya Risda !
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biologi - Pendidikan - Islam Mahasiswa Pendidikan Biologi-UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Conidae: Potensi Racun dan Pengobatan

8 September 2022   08:00 Diperbarui: 8 September 2022   08:06 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Conus emaciatus dari Pantai Sepanjang, DIY/Dok.Pri

Conidae merupakan hewan moluska (bertubuh lunak) dari kelas gastropoda (hewan yang berjalan dengan perut). Conidae merupakan keong yang aktif mencari mangsa di malam hari (nocturnal) dengan makanan berupa cacing, ikan kecil, dan moluska lain. Pada siang hari, conidae dapat ditemukan dibawah pasir ataupun sela-sela batu karang. Keong ini dapat membahayakan manusia karena memiliki racun yang dapat membunuh.

Ciri khas dari bentuk conidae adalah keong berbentuk kerucut panjang dengan warna-warna cantik yang bervariasi. Berdasarkan bentuknya, conidae dapat dibedakan menjadi 4 tipe yaitu tumpul (conical), datar (obonical), meruncing (biconical) dan lancip (turbinate). Perbedaan bentuk, warna, dan pola menjadi salah satu cara untuk mengklasifikasikan conidae ke beberapa jenis.

Conus geographus/Wikimedia
Conus geographus/Wikimedia

Racun pada conidae dibuat dan disimpan dalam kantong bisa. Lalu racun tersebut dialirkan melalui saluran kecil yang berkelok-kelok menuju ke bagian kepala yang dekat dengan kerongkongan dan berhubungan dengan moncong. Jika conidae bermaksud membunuh mangsangnya, maka racun akan merendam gigi-gigi keong sehingga siap untuk dipergunakan. 

Salah satu yang unik dari conidae adalah moncongnya (mulut) memiliki sifat elastis, sehingga mangsa akan tidak akan mengira akan disengat oleh conidae. Mangsa yang terkena racun conidae akan segera lumpuh dan selanjutnya mati.

Racun conidae ini disebut dengan conotoxin, yaitu sejenis neurotoxin yang menyerap sistem saraf. Ketika terkena racun ini, sel syaraf akan rusak, mati rasa, dan dapat mengakibatkan kelupuhan pada paru-paru dan jantung. Conotoxin dapar memengaruhi sistem saraf ikan, cacing, moluska lainnya, bahkan manusia. 

Salah satu conidae yang paling berbahaya bagi manusia karena serangan racunnya yang mematikan adalah Conus geographus. Serangan racunnya dapat menyebabkan otak membengkak, pembuluh darah menggumpal, sesak napas, dan kematian dalam waktu satu jam. Conidae yang ditemukan di Indonesia seperti Conus geographus, Conus omaria, Conus textile, dll.

Conus magus/Wikimedia
Conus magus/Wikimedia

Walaupun begitu, racun conus yang dapat menyebabkan mati rasa ternyata bermanfaat bagi pengobatan penyakit. Conotoxin tersebut diharapkan dapat mengurangi rasa sakit pada penderita kanker untuk menahan rasa sakit yang sangat hebat. Prialt (Zoconotide) adalah produk penghambat rasa nyeri yang dikembangkan dari racun conotoxin Conus magus. 

Conotoxin ini pun akhirnya diteliti kembali untuk dikembangkan untuk pengobatan hipertensi, asma, diabetes, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun