Mohon tunggu...
Risda Putri Indriani
Risda Putri Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai! Panggil saya Risda !
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biologi - Pendidikan - Islam Mahasiswa Pendidikan Biologi-UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyakit Diabetes Bisa Mengurangi Kualitas Sperma?

1 Oktober 2021   06:00 Diperbarui: 1 Oktober 2021   06:38 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyakit diabetes adalah salah satu kormobid yang berbahaya bagi penderita COVID-19. Bukan hanya berbahaya COVID-19, tetapi juga dapat mengurangi kualitas sperma. Penelitian ini dilakukan oleh Guo-Lian Ding, dkk tahun 2015. Berdasarkan penelitian tersebut, ternyata diabetes melitus dapat berpengaruh terhadap kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai organ dalam tubuh, salah satunya adalah spermatogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma pada pria. Pada saat spermatogenesis, metabolisme glukosa berperan penting dakam mengatur keberlangsungan motilitas (pergerakan sperma secara bebas), dan fertilisasi (pembuahan) oleh sperma.

            Diabetes dikatakan juga kencing manis (penyakit gula), adalah ketika kadar gula dalam darah melewati batas ambang. Hal ini terjadi karena kurangnya / tidak adanya hormone insulin. Hormon insulin adalah hormone yang diproduksi di pancreas dan mengubah gula dalam darah menjadi energi. Pada diabetes tipe 1, sel beta pancreas mengalami kerusakan, sehingga produksi hormone insulin menurun. Hal tersebut dapat mengakibatkan tingginya kadar gula dalam darah. Sedangkan diabetes tipe 2, hormone insulin diproduksi normal, tetapi sel tubuh kurang sensitive terhadap hormone insulin. Sehingga hormone tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal.

            Diabetes tipe 1 dan 2 mempengaruhi terganggunya spermatogenesis selama fase pembelahan krusial, perkembangan gonad, dan diferensiasi titik tumbuh. Sehingga sekuens (bagian DNA) yang dibawa sperma menjadi tidak normal dan mengalami kelainan. Kelainan tersebut berkemungkinan diturunkan ke generasi selanjutnya. Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas sperma, seperti kelincahan gerak sperma, kelengkapan kandungan zat sitoplasma sperma, dan kelengkapan DNA sperma.

Sumber:

Ding, Gua Lian, dkk. 2015. The Effect of Diabetes on Male Fertility and Epigenetic Regulation during Spermatogenesis. Asian Journal of Andrology.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun