Mohon tunggu...
Risadwipitasari
Risadwipitasari Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

There are a lot of little reason why big things in our lives happen

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Arti Sebuah Lukisan Bagi Seseorang

7 November 2015   20:37 Diperbarui: 7 November 2015   21:17 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Mereka bercerita sambil melihat – lihat lukisan yang telah dibuat oleh Marsya. Semua tentang seni mereka rundingkan sampai larut malam. Brian menawarkan kepada Marsya untuk tinggal dirumahnya selama beberapa waktu, sampai Marsya dapat menunjukkan kepada kedua orang tuannya bahwa dia bisa hidup dengan lukisan,dan membuktikan bahwa lukisan itu tidak seburuk yang mereka fikirkan.Brian merasa sangat khawatir dengan Marsya,karena dia adalah seorang perempuan dan dia tinggal di lorong yang menyeramkan sendirian. Marsya menyetujui penawaran dari Brian dan akhirnya mereka berdua berkemas untuk berangkat ke rumah Brian.

Mereka berdua berjalan bersama menuju rumah Brian melewati lorong – lorong yang penuh dengan lukisan.Saat keluar dari lorong Marsya sangat terkejut,karena melihat keindahan dunia pada malam hari yang penuh dengan bintang – bintang yang bertaburan di langit laksana kembang api.Marsya sangat menyesal mengapa dia memilih untuk tinggal di lorong yang begitu gelap gulita dan sangat menyeramkan,Alangkah menyesalnya Marsya karena telah melewatkan keindahan dunia.Padahal diluar dunia sangat begitu indah dan penuh dengan inspirasi yang sangat banyak untuk melukis berbagai karya seni yang dia inginkan. Brian teringat bahwa dia kemarin melihat ada pembukaan pendaftaran sebuah ajang perlombaan yang bergengsi yaitu lomba melukis tingkat Nasional yang bertepatan di Bandung.

Brian memberitahukan kabar tersebut kepada Marsya agar Marsya dapat mengikuti perlombaan tersebut.Brian berkata kepada Marsya bahwa saat ini kamu dapat menunjukkan kepada kedua orang tua kamu dan dunia bahwa kamu dapat hidup dengan karya – karya kamu yang mereka fikir tidak berarti dan bermakna. Namun marsya masih berfikir panjang lebar,karena Marsya belum pernah mengikuti perlombaan melukis seperti ini. Brian terus memberi semangat kepada Marsya bahwa Marsya pasti bisa karena kemampuan Marsya melukis sangat bagus.

Sesampainya di rumah Brian,Marsya masih berfikir – fikir tentang tawaran untuk mengikuti perlombaan melukis tingkat Nasional.Tiba pada satu titik akhirnya Marsya menyetujui untuk mengikuti perlombaan tersebut.Brian sangat senang dan akan membantu dengan apa yang bisa Brian lakukan. Akhirnya Brian memiliki ide mengajak Marsya untuk berkeliling ketempat yang penuh dengan inspirasi. Marsya sangat senang dengan ide yang diberikan Brian. Tidak lupa mereka akan berbelanja berbagai peralatan untuk melukis. Mereka melewati satu hari bersama – sama untuk mencari inspirasi dan ide yang bagus sebagai tema lukisan Marsya untuk perlombaan melukis tingkat Nasional.

Perlombaan tinggal beberapa hari lagi,sedangkan Marsya masih belum mendapatkan inspirasi dan ide yang bagus untuk tema lukisannya itu. Namun pada pagi hari saat Marsya akan berangkat ke Bandung untuk mengikuti lomba tersebut, tidak disangka ide muncul begitu saja dalam benak Marsya. Sebuah ide yang sederhana namun memiliki arti yang sangat luar biasa dan bermaka bagi semua orang,bahkan dunia akan sangat terkejut dengan ide dan hasil karya dari Marsya.Mereka berdua segera terbang ke Bandung.”Brian bagaimana ini,aku sangat gugup dan takut dengan perlombaan ini,aku takut sekali Brian”ucap Marsya yang begitu gugup akan melakukan perlobaan tersebut.

”Tenang saja,jangan takut semua orang akan memiliki pemikiran yang sama seperti kamu, jadi jangan takut dan bayangkan saja kamu itu melukis di sebuah tempat yang biasa kamu gunakan melukis”saran Brian.”Di lorong…”jawab Marsya.”Ya benar sekali,bayangkan saja kamu sedang ada disebuah lorong yang biasa kamu tempati untuk menuangkan semua inspirasi,dan perasaan kamu.Lalu ingatlah kamu melakukan ini untuk orang tua kamu dan dunia bahwa dengan sebuah lukisan kamu dapat bertahan hidup.”terang Brian yang begitu bijak dan penuh dengan motivasi yang tinggi untuk Marsya.”Iya baik,terimakasih Brian kamu baik sekali beruntung aku dapat bertemu dengan seseorang yang seperti kamu”.

Akhirnya Brian dan Marsya tiba di sebuah gedung yang termegah di Bandung,disana telihat beratus – ratus seniman berada di sebuah gedung yang sama dengan Marsya berada,namun dengan tekat yang kuat marsya tidak menghiraukan semua orang yang berada disana,Marsya dan Brian tetap fokus untuk acara yang akan dimulai beberapa menit lagi.Marsya mendapatkan no urut punggung 987, Marsya tetap bersemangat dan memulai melukis seperti apa yang telah dia rencanakan pada hari – hari sebelumnya,

Terlihat muka Marsya saat melukis, senyum merona yang selalu terpancar disetiap dia menggoreskan tinta yang penuh dengan makna.Semua orang yang hadir terpesona dengan senyum manis Marsya,apalagi lukisan yang sedang dilukis oleh Marsya,begitu luar biasa dan menakjubkan.Tiba pada detik – detik terakhir waktu akan selesai.Akhirnya Marsya menyelesaikan lukisannya tepat pada waktunnya.

Beberapa jam kemudian, setelah acara selesai semua peserta menunggu hasil siapa yang menjadi pemenang dari ajang perlombaan melukis tingkat nasional.Pembawa acara mengumumkan hasil pemenang.Jantung Marsya berdetak begitu kencang karena takut akan hasil yang hendak diumumkan.”Kepada seluruh peserta harap berkumpul,kami akan mengumumkan pemenang lomba melukis tingkat Nasional.Dimulai dari juara ketiga dimenangkan oleh Fajar Aprilio Pratama dari kota jombang dengan no urut punggung 887,juara kedua jatuh pada Ratu Salsabilla putri dari kota Surabaya dengan no urut punggung 772”.

Marsya mulai tidak optimis dengan hasil yang terakhir,karena ini tinggal juara pertama yang belum terpanggil,ternyata tidak diduga juara pertama dimenangkan oleh “Marsya Dynara Putri Pratama” dari kota Bogor dengan no urut punggung 987.Suara gemuruh terdengar diseluruh gedung, Brian sangat terkejut dan tersenyum bangga dengan Marsya.Sebelumnya Brian sudah yakin bahwa Marsya pasti bisa menjadi pemenang pada lomba ini. Acara ini disorot oleh semua media masa dan menjadi topik utama pada hari ini.

Pada saat orang tua Marsya melihat televisi ,orang tua Marsya sangat terkejut dan tidak menyangka bahwa anaknya masuk televisi dan menjadi pemenang pada perlombaan yang bergengsi tingkat Nasional mewakili provinsi jawa di panca nasional,lalu akan mewakili pada tingkat Internasional.Yang membuat terkesan adalah kata – kata yang disampaikan oleh Marsya pada saat mendapatkan kesempatan untuk mengutarakan kata – kata untuk kemenangannya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun