Mohon tunggu...
Risadwipitasari
Risadwipitasari Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

There are a lot of little reason why big things in our lives happen

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Arti Sebuah Lukisan Bagi Seseorang

7 November 2015   20:37 Diperbarui: 7 November 2015   21:17 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pagi yang cerah menandakan hari akan berjalan sesuai dengan apa yang dibayangkan. Bahkan seseorang yang setiap pagi menyebutnya hari itu indah dan akan dijalani dengan senyuman indah. Walau bagaimana cara dia melewati hari – harinya,orang seperti itu sangat patut kita contoh semangat dan tekat menjalani hidup.Penuh dengan warna – warni disetiap harinya,seperti halnya seorang perempuan yang melewati harinya dengan sebuah karya – karya seni lukis yang begitu indah dan menawan,walau disetiap detik dia masih berfikir tentang suatu halyatu cara dia menunjukkan Bakat yang dimilikinnya, walau tempat dia untuk mengembangkan bakat sangat terbatas.Namun karena dia selalu berusaha,berdoa,dan berlatih dia dapat melakukannya.

Pada suatu pagi saat Brian melewati lorong yang berada tidak jauh dari rumahnya,yang memang lorong itu sangat kumuh,gelap gulita,dan sudah tidak layak ditempati oleh orang. Tiba – tiba Brian melihat sosok perempuan yang berada dilorong yang sedang duduk dan membawa sebuah kuas,cat pewarna,dan alat – alat untuk melukis.Badannya yang penuh dengan cat air yang tumpah membuat Brian sangat penasaran. Lalu Brian ingin memastikan kebenaran tesebut dengan cara dia bertekat ingin memasuki lorong tersebut .

Brian sangat bimbang dengan keputusannya apakah dia ingin masuk atau tidak, karena dilorong tersebut sangat kotor ,gelap gulita,tidak ada lampu serta menyeramkan. Dengan sekuat tenaga Brian mengumpulkan keberaniannya.Akhirnya Brian pun memiliki keberanian untuk masuk kedalam lorong tesebut.

Brian memulai masuk lorong tersebut selangkah demi selangkah,suara gesekan kaki Brian yang begitu terdengar,tiba – tiba dia menemukan hal yang aneh yang terjadi di dalam lorong tersebut.Ternyata lorong tersebut sebenarnya begitu indah jika ada sebuah alat penerang yang menerangi lorong tersebut.Berbagai lukisan yang indah,menawan dan luar biasa ada di lorong tersebut.Brian terkejut,namun dia tetap melanjutkan berjalan menyusuri lorong tersebut.

Saat di ujung lorong, Brian bertemu dengan seorang gadis cantik yang jari – jemarinya penuh dengan cat menghiasi kanvas yang begitu besar yang belum ada goresan sedikitpun.Namun perempuan tersebut takut dengan kedatangan Brian karena tidak disangka ada seseorang yang tiba – tiba masuk kedalam lorong yang sudah tua dan menyeramkan. Brian mulai mendekati perempuan tersebut ,namun perempuat tersebut sangat ketakutan.Brian mulai bertanya kepada perempuan tersebut.

“Siapa namamu,mengapa kamu berada di tempat yang tidak layak pakai seperti ini,dan apa yang kamu lakukan?”tanya Brian. Perempuan itu hanya diam dan memandang dengan penuh rasa takut. “Tidak apa – apa jangan takut padaku, aku tidak akan melukaimu”ucap Brian. Brian sudah memulai berbicara berkali – kali, namun masih belum ada tanggapan yang jelas dari perempuan itu. Setelah beberapa jam akhirnya perempuan itu menjawab dengan sendirinnya. “Namaku Marsya”.”Oh nama yang cantik dan indah seperti orang dan lukisanya”.Sahut Brian . “Iya terimakasih atas pujiannya”jawab Marsya .“ Lantas mengapa kamu berada di tempat yang kumuh ini”tanya Brian.”

Aku disini untuk mencari sebuah insprirasi baru,dan membuktikan kepada kedua orang tuaku dan dunia bahwa aku bisa hidup dengan semua lukisanku ini”.”Lalu mengapa kamu memilih lorong ini untuk kamu jadikan tempat?”. “Entah,semua ini berlangsung begitu saja,mungkin karena aku tidak ingin berfikir panjang”.”Lalu apakah ada perubahan atau tujuanmu yang tercapai disini?”.”Tidak ada yang berubah,namun aku tetap senang karena ada lukisan – lukisanku yang selalu menemaniku disetiap hari – hariku yang begitu sepi dan sunyi ini”.

Setelah mereka berbincang – bincang begitu lama dan memakan banyak waktu,Marsya menunjukkan berbagai lukisan yang telah dia buat dan dia rancang sebelumnya selama dia tinggal di lorong yang gelap gulita dan sendirian.”Apa yang kamu ketahui tentang lukisan Marsya?”.Tanya Brian yang mencoba bertanya kepada Marsya lebih dalam tentang lukisan.”

Aku tidak begitu tahu pasti tentang lukisan,tapi yang selalu aku ingat Lukisan-lukisan tertua berada di Chauvet Grotte di Perancis, diklaim oleh beberapa sejarawan dari sekitar 32.000 tahun yang lalu. Lukisan itu diukir dan dicat menggunakan oker merah dan pigmen hitam dan menampakan kuda, badak, singa, kerbau raksasa. Desain abstrak dan sejenis sosok manusia mungkin parsial. Namun bukti paling awal penciptaan lukisan telah ditemukan di dua tempat penampungan batu di Arnhem Land, di Australia utara.

Pada lapisan terendah material pada situs ini tidak digunakan potongan oker diperkirakan 60.000 tahun. Para arkeolog juga menemukan sebuah fragmen dari lukisan batu diawetkan dalam batu kapur tempat penampungan di wilayah Kimberley Utara-Australia Barat, yaitu tanggal 40 000 tahun. Ada contoh lukisan gua di seluruh dunia-di India , Perancis, Spanyol, Portugal, Cina, Australia, dll”.Jelas Marsya panjang lebar.”Wah hebat sekali Marsya,lalu apakah kamu tahu Penemuan fotografi memiliki dampak besar pada lukisan?”tanya Brian.”tidak”jawab Marsya.”Pada 1829, foto pertama diproduksi,dari pertengahan hingga akhir abad 19, proses fotografi ditingkatkan dan setelah tampak lebih luas, lukisan kehilangan banyak tujuan historisnya untuk memberikan catatan yang akurat dari dunia yang dapat diamati.

Ada yang memulai serangkaian gerakan seni abad ke-20, di mana pandangan Renaissance dunia itu terus terkikis melalui Impresionisme, Post-Impresionisme, Fauvisme, Ekspresionisme, Kubisme dan Dadaisme. Lukisan Timur dan Afrika, bagaimanapun terus sejarah panjang stilisasi dan tidak mengalami transformasi setara pada saat yang sama. Seni Modern dan Kontemporer telah menjauh dari nilai bersejarah kerajinan dan dokumentasi yang mendukung konsep, ini membuat beberapa orang mengatakan pada 1960 bahwa lukisan sebagai bentuk seni yang serius sudah mati”sahut Brian yang memang sama – sama tertarik dengan seni.”Brian kamu juga tahu banyak tentang seni,hebat sekali apa memang kamu suka dengan seni?”.”Iya aku suka sekali denga seni dan eruntung juga aku bias menemukan kamu disini”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun