Mohon tunggu...
Nurmarinda Dewi Hartono
Nurmarinda Dewi Hartono Mohon Tunggu... Freelancer - Ririn Marinda

Pendiam di dunia nyata, Menghanyutkan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menangis, Hadiah di Balik Kesedihan

11 Februari 2020   22:48 Diperbarui: 12 Februari 2020   13:45 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Menangislah... bila harus menangis... karena kita.. semua... manusia..."(lagu Dewa 19-Air Mata)

Penggalan lagu di atas mempunyai makna yang amat dalam untuk menginterpretasikan fungsi menangis sebagai senjata emosi sedih. mengapa kita menangis? jawabannya karena kita manusia (jika tidak menangis bukan manusia?)

Siapakah orang di dunia ini yang tidak pernah menangis seumur hidupnya ? tentu saja tidak ada, karena setiap manusia sejak dilahirkan pun sudah menangis. 

Bahkan jika seorang bayi yang baru lahir tidak mengeluarkan suara tangisan sebagai respon pertamanya, maka hal tersebut bisa menjadi tanda berbahaya. Apakah itu berarti bahwa menangis merupakan salah satu dari bagian emosi yang paling penting ?

Kesedihan yang diekspresikan melalui tangisan mau tidak mau menjadi bagian dari kehidupan kita. Hampir dikatakan mustahil bahwa seseorang tidak pernah menangis atau mengalami kesedihan. Kesedihan membuat hidup kita terasa lengkap karena dengannya kita bisa mengerti bentuk senyuman dan tawa sebagai kebahagiaan. 

Bagi saya sendiri menangis adalah obat penyembuh alami yang direaksikan oleh tubuh saya. Seakan seluruh beban hidup akan punah dengan beberapa tetes air  yang keluar dari balik kelopak mata. Kegalauan itu seketika berubah menjadi partikel terkecil yang mengalir bersama air mata. Dan biasanya setelah menangis saya akan lebih enak untuk tidur seperti ada efek relaksasinya. ("stop curhatnya!" ,"oke")

Menurut Wikipedia, menangis adalah respon fisik akibat dari refleks ataupun gejolak emosi yang dirasakan oleh seseorang. Menangis adalah sinyal yang dikirimkan oleh seseorang pada orang lain untuk memberitahu bahwa seseorang sangat sedih atau tertekan. Meskipun dari pengertian tersebut menangis adalah reaksi dari masalah, tetapi sesungguhnya menangis merupakan hadiah dari sang Pencipta.  Mengapa demikian ?

Tanda Awal Kehidupan

Seorang pakar psikolog Paul Eckman pada tahun 1970-an mengidentifikasi enam emosi dasar atau  basic emotions yang dialami secara universal dalam kehidupan manusia. Basic emotions tersebut dibagi menjadi: Kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, jijik, marah, dan terkejut. 

Sementara emosi dasar bayi (0-12 bulan) hanya ada dua, yaitu kesal dan senang. Tidak mengherankan jika bayi baru lahir menangis karena ia hanya bisa melakukan itu. Hal itu terjadi karena bayi menghadapi perubahan lingkungan yang semulanya berair menjadi udara yang lebih dingin dari suhu di dalam kandungan selain itu bayi menggunakan paru-parunya untuk pertama kali sehingga hal tersebut merupakan keadaan yang tidak biasa. 

Namun menangis adalah kabar baik bagi bayi yang baru lahir karena menandakan jantung, pendengaran, dan otot-otot pada bayi berfungsi dengan baik. Meskipun ada beberapa kasus bayi yang tidak menangis karena adanya gangguan pada jantung atau pendengaran. 

Dalam perkembangan sosio-emosional bayi, menangis merupakan alat berkomunikasi sebelum dapat berbicara. Misalnya ketika bayi sedang lapar, haus, ingin buang air, atau merasa tidak nyaman dengan lingkungannya. Hingga bayi bertumbuh menjadi dewasa pun menangis tidak pernah hilang hanya saja memiliki perbedaan dari segi penyebab dan intensitas. (theasianparents.com)

Stress Reducing

Bukan hanya dengan tertawa kita bisa merasakan ketenangan dan kebahagiaan, tetapi menangis pun memiliki dampak yang sama terhadap stres atau tekanan. Semakin tekanan dibiarkan menumpuk maka kita akan semaki lama merasakan stress. Berbeda hal nya jika mengeluarkan tekanan melalui tangisan untuk mengurangi stres.

Menurut akademisi Jepang Hidefumi Yoshida dalam medcom.id air mata kesedihan sama kuatnya dengan air mata kebahagiaan untuk mengurangi stres. Hal ini karena menangis dapat melemaskan saraf otonom dengan merangsang aktivitas saraf parasimpatik. 

Sehingga menangis lebih efektif daripada tertawa atau tidur. Bahkan rutin menangis seminggu sekali dengan menonton film atau membaca novel yang menyedihkan dapat membuat kita menjalani hidup tanpa stres.

Membunuh Bakteri dan Menghilangkan Racun

Dari segi kesehatan, menangis juga memiliki manfaat yang tidak terduga. Dilansir dari wolipop detik.com bahwa studi yang dilakukan oleh  William Frey menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun yang dibawa dari dalam tubuh. 

Selain itu, air mata berfungsi sebagai antibakteri alami. Cairan antibakteri di dalam mata disebut lisozom yang dapat membunuh 90-95% bakteri. 

Demikianlah hadiah atau bonus yang kita dapatkan dari emosi kesedihan. Jangan takut menangis, tangis bukan untuk dipendam. Jika kita tidak diberi kemampuan menangis maka tubuh kita tidak dapat menyembuhkan tekanan secara alami.  Bersyukurlah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah menciptakan emosi sedih beserta hadiah dibaliknya, air mata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun