Mohon tunggu...
Rinaldo Pratama
Rinaldo Pratama Mohon Tunggu... -

Nama ku Rinaldo Pratama, Aku Lahir di Payakumbuh, anak pertama dari 2 bersaudara. Semenjak Bisnis ayahku bangkrut, aku memulai menjelajahi hobiku sebagai pembuat Orang menangis, gembira bersemangat dll, untuk mencari Uang guna membiaya Sekolahku sendiri. yapss.. aku adalah seorang Penulis. aku hobi membuat Cerpen, Script Film dan lain-lain. dan semenjak keluargaku meninggalkan ku untuk pergi merantau ke Dumai, aku pun pindah ke kota Bukittinggi guna melanjutkan pendidikanku sebagai seorang Siswa di salah satu Smk di bukittinggi yaitu SMK Pembina Bangsa Bukittinggi. di sekolah itu aku mengambil jurusan Tekhnik Komputer Jaringan, susah senang aku hadapi seorang diri, tanpa belaian Ayah, Ibu dan Saudariku Bunga.. aku termasuk salah satu Murid paling Bodoh di antara teman-teman ku, kenapa Tidak?, Jurusan yang aku ambil sebagai bidang studi di sekolah sangat bertentangan dengan Hobiku sebagai seorang Penghayal Penulis dan Berkarya.. Hingga saat sekarang ini, saya masih menjalani kepribadian ku sebagai seorang Siswa dan Penulis.., Penulis Juga mempunyai Impian.. Bukan Begitu..?? hehehe

Selanjutnya

Tutup

Drama

GARUDA KECIL

23 November 2014   01:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pada Hari ini tanggal 22 November 17.49..
Aku duduk di depan kos'kosan ku, memandang langit mendung yang menyelimuti kota Bukittinggi. Sesekali ku melirik ke arah Anak-anak tetanggaku yang sedang Bermain di Halaman rumah mereka.

Sambil Memegang Laptop, aku mulai memperhatikan mereka guna untuk mencari Inspirasi tulisan yang akan aku buat untuk mengikuti Event KOMPASIANIVAL ini...
Perkenalkan, Namaku RINALDO PRATAMA PUTRA.
Aku sangat Hobi menulis, Adapun karya ku sangat banyak menyangkut tentang kehidupan Bangsa-bangsa Indonesia, ada juga tentang Percintaan akan tetapi, ceritanya juga menyangkut tentang kisah percintaan NYATA seseorang.. uppss..!! tapi tunggu dulu, aku menulis kisah Cerita mereka dengan gaya tulisan yang tidak menyinggung perasaan si korban dengan Blak-Blakan loh.. Sebagai seorang penulis. Kita juga wajib dong menjaga Images mereka, dan juga dengan menyertakan unsur-unsur Positif dan Edukasi juga tentunya.
Bagaimana caranya..'?? Hanya Satu Jawabannya Kreativ..!!
Sebagai Bangsa Indonesia, Kita harus Jeli dan Kreativ Pasti.. BUKA MATA untuk Mencari Ide-ide Cerita...
hehehe...
Adapun Ide Cerita aku Kali ini ialah tidak jauh dari Anak-anak tetangga yang saya lihat Tadi.. Dengan memasukkan unsur Pemerintahan di indonesia,. Tentu dengan insting Kreative Jadilah sebuah CERPEN Kisah NYATA yang menarik, Dramatis, dan Juga mempunyai ide Edukasi yang tinggi.

GARUDA KECIL

TEMA : Kisah perjuangan hidup seorang gadis kecil yang tertindas, dan meninggal dunia akibat kurangnya perhatian pemerintah terhadap rakyat miskin di Indonesia

Di salah satu desa, pinggiran sebuah kota maju, hiduplah seorang anak yatim yang terlahir dari keluarga miskin, sebut saja Syifa, Syifa bersekolah di salah satu SD di desanya, dan Syifa bercita-cita sebagai Guru. Cita-cita yang sangat mulia tentunya, akan tetapi Cita-cita Syifa berakhir di kelas 5 SD. Walaupun syifa salah satu murid yang cerdas, akan tetapi Syifa di keluarkan dari sekolah karna tidak mampu untuk membayar uang sekolah. Beasiswa nya di korupsi oleh kepala sekolahnya sendiri `tanpa sepengetahuan orang tua, guru dan oranglain.

Semenjak itu syifa kecil berubah profesi sebagai pengamen di sudut kota, terkadang jika` ia lapar syifa kecil memakan-makanan sisa di salah satu restoran dekat lampu merah, dan jika dia mendapatkan uang lebih, syifa pasti akan membelikan beras untuk dimasak bersama ibunya di rumah.

Pada suatu hari, seperti hari biasanya syifa mengamen dekat lampu merah, tempat dimana syifa biasa mencari uang. Beberapa jam kemudian. Dan tibalah waktu dimana syifa harus berpindah tempat mengamen, jam menujukkan Pukul 13.20 WIB, dan biasanya syifa mengamen di depan pintu masuk sebuah restoran dekat lampu merah. Karena, para penjabat dan warga kota biasa mengunjungi restoran ini untuk makan siang.

Syifa ngamen dengan semangat, karena pada hari itu, banyak pria berdasi yang mampir untuk mengisi perut dan ngopi sembari bersantai bersama rekan kerja, bercengkrama menghilangkan suntuk di kantor, penjabat pemerintah pikirnya. Syifa melirik salah satu pria berdasi itu dan mengulurkan tangan nya,

“ Permisi Pak..”

“Mohon sedikit Rezqi nya Pak..” Ujar syifa lemas, sembari berharap mendapatkan uang dari pria berdasi tersebut, akan tetapi syifa malah di usir dan di omeli oleh pria berdasi itu.

“Apa-apaan kamu ini”

“Pengemis,! Hanya bisa Meminta-minta..”

“Pergi sana.. Kalau Butuh uang, Ngadu Sama Bapak kamu.” Ucap Pria tersebut, sambil tertawa sinis.

Syifa hanya tertunduk dan berjalan meninggalkan restoran, sesekali Syifa menoleh kearah mobil dengan plat nomor merah yang di kendarai oleh pria yang mengusirnya tadi,lalu syifa duduk menyender di bawah pohon tidak jauh dari restoran tersebut. Air matanya menetes perlahan mengingat ucapan Pria itu,

“Ayah.. Maafkan Syifa, karna Syifa.. Ayah dihina..” ungkap Syifa sambil mengusap air matanya.

Lamunannya buyar ketika Syifa merasakan sakit di perutnya, memang dari kemarin syifa belum makan, lalu ia pun mengambil kantong plastik kecil yang di jadikannya sebagai dompet untuk ngamen dari saku nya.

“Cuma Rp.6.500” ujar syifa lemas.

Jam sudah menunjukan Pukul 16.00 WIB sudah saat nya syifa untuk pulang, di perjalanan pulang, syifa menyinggahi sebuah toko yang menjual beras, lalu syifa membeli beras dengan seharga 6.500 itu, lumayan, syifa bisa masak dan makan dengan ibunya malam ini, walaupun tanpa lauk ungkapnya dalam hati.

Setelah syifa membeli sekantong kecil beras, lalu syifa mengayuh sepeda kecilnya lagi menelusuri jalan ke rumahnya, Syifa semangat sekali pada waktu itu, mengingat dia belum makan dari kemarin, sekarang syifa dan ibunya bisa makan dengan hasil pencarian syifa dengan mengamen. Di tengah perjalanan, tiba-tiba syifa merasa aneh dengan tubuhnya, kepala nya pusing dan mendadak hidungnya pun berdarah, di usapnya darah yang menyucur dari hidungnya, dan tidak lama kemudian syifa terjatuh dan tersungkur dari sepeda yang ia kendarai, syifa tidak sadarkan diri, beras nya jatuh dan berserakan dimana-mana.

Sudah 3 hari syifa tertidur lemas dirumah nya, semakin hari kondisi nya semakin memburuk, melihat kondisi syifa, ibunya sangat panik dan sedih, apalagi sesekali syifa merintih kelaparan,mendengar rintihan anaknya sang ibu lantas menangis sambil memeluk syifa. Badan syifa sangat panas, di duga syifa sakit karna kelelahan dan sakit di sebabkan oleh bakteri yang tidak sengaja dimakannya dari makanan sisa.Melihat kondisi syifa yang semakin memburuk ibunya bergegas pergi ke apotik untuk membelikan obat syifa, di ambilnya celengan dari kaleng yang di simpannya di bawah tempat tidur, lalu ia pun membongkar celengan itu, dan hatinya terpukul, karna uang dalam celengan nya hanya Rp.23.000 tidak cukup untuk membeli obat syifa.

“Masih kurang Rp.10.000” pikirnnya sedih,

lalu ibu syifa pergi meninggalkan rumah untuk mencari uang, demi pengobatan syifa, ia berjalan menelusuri sebuah kampung tidak jauh dari rumah nya, sambil menyandang sebuah karung lusuh dia memungut beberapa botol air minum kemasan yang kosong dari tempat sampah warga. Tanpa sengaja ia melihat sebuah baliho pemerintah yang terpampang di pinggiran jalan.Bertuliskan Berantas Kemiskinan, dan Berantas Korupsi di Indonesia.

Ibu syifa memejamkan mata dan berharap agar pemerintah menurunkan bantuan untuk rakyat miskin dan memberikan kesempatan agar Syifa bisa bertahan hidup. Cuma itu yang ada di fikirannya,

“Apakah Pemerintah Masih Memikirkan Nasib rakyat Miskin,?” Ungkapnya Dalam hati.

mengingat kabar berita di Koran saat ini pertumbuhan dan perkembangan kota sekarang tidak sebanding dengan nasib dan penjayaan penduduk. Di tahun ini pun dana bantuan untuk rakyat miskin di gelapkan oleh pemerintah.

Tiba-tiba lamunan nya buyar setelah melihat sebuah pohon pisang di kebun milik warga, yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Tanpa pikir panjang dia memetik beberapa buah pisang itu dan berniat untuk memintanya kepada pemilik kebun, kalau di beritahu sejujurnya, pasti pemiliknya tidak akan marah pikirnya. Setelah mengambil 10 buah pisang ibu syifa keluar dari kebun tersebut dan berfikir,

“10 buah pisang setara dengan Rp.10.000.” ungkapnya bahagia.

tidak lama kemudian, seorang warga meneriaki nya, maling,

“Woii, Malliinggg”

Akibat teriakan itu sontak seluruh warga sekitar datang dan menangkap nya,

“Saya bukan maling pak, Saya hanya berniat meminta buah ini untuk biaya pengobatan anak saya” ujarnya.

“Aaahh Bohong, kamu ikut saya kekantor polisi” ungkap salah seorang warga.

Lalu ibu syifa pun di giring ke salah satu pos polisi terdekat, ia hanya menangis dan ketakutan mengingat kondisi syifa yang semakin parah dirumah, dia meronta-ronta untuk di keluarkan dari penjara itu,dan berniat hanya untuk bisa pulang dan mengobati anak nya.

“Tolong Keluarkan Saya,. Anak Saya sedang sakit di rumah.”

“Dia Butuh obat, Tolong Saya..” Ungkap ibu Syifa Memohon.

“Maaf Buk, menurut peraturan. Ibuk Harus menunggu Keputusan dari pengadilan dan pemeriksaan Kepolisian” ungkap salah seorang Penjaga Sel.

Beberapa Waktu menunggu, lalu ibu syifa di sidang di sebuah pengadilan, ibu syifa di jatuhi hukuman 2 tahun penjara karna mencuri, di waktu yang sama seorang kepala sekolah dan seorang penjabat di sidang karna korupsi, tapi di bebaskan karna mampu mebayar denda. Ibu syifa hanya menangis dan berkata,

“tolong anak saya, dia sedang sakit di rumah. Saya hanya butuh 10 ribu untukbiayapengobatan.” Ujar ibu Syifa kepada Hakim.

“Maafkan Saya Buk, Hukum tetap Hukum.” Ujar Salah seorang hakim, sembari meneteskan air mata setelah, menjatuhi hukuman kepada ibu Syifa. Sambil berjalan keluar ruangan siding, Hakim tersebut berkata.

“Maafkan saya buk.!”

Selain Hakim, Ungkapan hati ibu syifa pun tidak di hiraukan oleh warga yang menjadi saksi di persidangan itu, ibu syifa di seret kedalam sebuah sel, dibalik jeruji dia hanya bisa merenung dan dan berdo’a.

“maafkan ibu nak, ibu sayang syifa”.

Di waktu yang sama, di rumah syifa, syifa merintih kesakitan dan tubuh nya menggigil.

ketika malam menjelang, syifa kedinginan karna angin malam dan derasnya hujan menembus atap rumah nya yang bocor,kain panjang yang di pakainya untuk selimut pun tidak mampu menghangatkan tubuhnya,

syifa merasa sangat pusing dan sekali lagi darah mengalir dari hidung nya, syifa menangis sembari memanggil-manggil ibunya,

“hhuuuhhuu Ibuu.. Ibuu..”
“Ibuu Dimana..?”

Lalu perlahan-lahan Suara Syifa Menghilang karena lemas, dan kedinginan.

“Kenapa Ibu Gak Pulanngg, Ibu Pergi Kemana,?” Ungkap Syifa Lemas.

tidak tahan lagi dengan dingin nya malam dan air hujan yang membasahi tubuh nya, syifa pun mengambil sebuah bendera merah putih yang terpajang di kamarnya, kemudian syifa menjadikan bendera itu sebagai sebuah selimut, berharap bendera itu bisa menghangatkan tubuh nya.

Beberapa waktu berselang , Syifa meninggal dunia, bibirnya pucat tersenyum manis bagaikan malaikat sedang tidur dan, Ironisnya Syifa kecil meninggal dunia dengan berselimutkan bendera MERAH PUTIH.

TAMAT

COBA KITA RENUNGKAN KEMBALI

Kisah ini hanya sebagai contoh bagi Masyarakat di Indonesia, Mengingat Indonesia termasuk kedalam NEGARA-NEGARA dengan KORUPSI TERTINGGI DI DUNIA.

Semoga kisah ini menjadi motifasi untuk anda dan juga menyadarkan pemerintah di Indonesia
karena AKIBAT DARI KORUPSI itu : KEMISKINAN-KELAPARAN-KEMATIAN

=Semoga dengan Pemerintahan Indonesia Sekarang ini, Kasus Korupsi Bisa Di HILANGKAN=

RAKYAT INDONESIA BELUM MERDEKA !!,

Create...byRINALDO PRATAMA.

Terimakasih :)


Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun