Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rintik

19 Maret 2023   22:07 Diperbarui: 19 Maret 2023   22:19 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hujan semakin melebat di balik rintik-rintik itu aku menghitung setiap butir yang jatuh 

Pada petang yang semakin menggelap rupanya kini tiada lagi senyum yang biasa ku sambut dengan hangat

Tak ada lagi aroma kopi hitam pekat favorit mu yang biasa dibersamai kepulan asap rokok

Terngiang suara dan tawa mu diantara rinai yang kian menderas 

Begini rasanya memeluk sepi dengan sekumpulan amarah yang masih menyesak dada 

Semakin hari kita semakin jauh meski sebenarnya aku tak pernah lupa luka akan pergi mu 

Duduk sendiri masih menanti mungkin saja kau akan pulang seperti pagi-pagi sebelumnya

Tapi itu sudah tidak mungkin sebab kau telah pulang kesisi-Nya

Musi Banyuasin, 19 Maret 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun