Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Segala Luka

7 September 2022   09:24 Diperbarui: 7 September 2022   09:29 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Gerimis perlahan mengguyur basah jilbab blouse lavender yang sedang ku kenakan pagi ini

Dengan kedua tangan yang saling bergantian menarik tali timba air dengan isi kepala dijejali banyak hal pahit tahun ini 

Krikkk... Krikkk... Kira-kira begitulah suara tali timba setiap kali ditarik semakin kencang ditarik semakin keras suara yang dihasilkan

Sementara air mata bercampur gerimis membahas seluruh bagian wajah 

Tak ada satu orang pun yang akan mendengar tangis ini

Apalagi membantu untuk menghapus air mata yang sudah terlanjur jatuh

Hari ini aku ingat hanya dua tangan mungil ini yang menghapusnya

Jika nanti suatu hari tawa itu kembali maka aku juga akan ingat bahwa diri sendiri lah yang sudah menciptakannya

Segala kecewa atas orang lain, segala luka, segala tangis adalah hal pahit yang pernah ku ciptakan sendiri dengan mengatas namakan orang lain

Pada akhirnya jangan pernah bergantung pada manusia 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun