Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rumit

11 Agustus 2022   09:23 Diperbarui: 11 Agustus 2022   09:33 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sendiri kembali memungut percaya yang telah berserakan sebuah utuh yang pernah ku serahkan untuk dia yang sempat ingin ditemukan

Kesempatan yang pernah ku buka lebar-lebar namun nyatanya tak lain hanyalah patah yang sama 

Kali ini aku menjadi lebih bodoh setelah semua terlanjur yang telah dilewati 

Bukan cinta yang tak pernah ingin  ku sebut sekalipun lagi dalam hidup melainkan empati sebagai seorang manusia 

Mendengar ceritanya, jalan yang ia lalui begitu sulit seolah tak ada satu pun manusia baik yang ia temui dalam dunia fana ini tapi aku mengulurkan tangan untuknya agar ia kembali hidup dengan tujuan

Bukan meringankan pada akhirnya semua malah menjadi semakin rumit 

Kepala yang tak pernah selesai memikirkan akhir bulan. Akankah masih ada tawa yang sanggup ku gemakan? Atau justru memasrahkan hujan yang tak pernah selesai membasuh wajah? 

Harusnya kita tidak pernah memulai namun manusia sesekali mungkin tak mengapa melakukan salah 

Aihh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun