Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suatu Hari Bersama mu Nanti

2 Juli 2022   22:07 Diperbarui: 2 Juli 2022   22:15 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku membayangkan suatu hari bersama mu nanti 

Akankah masih ada orang-orang yang membandingkan-banding kan aku dengan uang seribu lecek? 

"Uang seribu lecek pun laku, masa kamu belum laku-laku" Begitu kata seorang teman jauh itu mengatai ku

Tak masuk akal bukan? 

Ah, apa sendiri memang semenakutkan itu? 

Padahal kita hanya sedang menunggu waktu bertemu

Menikmati sendiri sementara menunggu jawab yang tersesat dalam belantara tanya yang tak pernah selesai

Menyiapkan lembar kosong sebab cerita hidup berdua tak seindah cerita negeri dongeng 

Mungkin akan ada hari-hari penuh tawa, air mata ego yang tak pernah bisa satu

Semakin lama Tuhan memberi waktu sendiri, semakin siap kita untuk  kemungkinan-kemungkinan yang hadir dalam perjalanan nanti

Untuk kita yang belum juga dipertemukan tetap kuat ya

Satnight, 02 Juli 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun