Mohon tunggu...
Riri Artiani
Riri Artiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Indonesia

Mahasiswa KKN kolaboratif 193 Desa Sumber Lesung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif 2022: Validasi DTKS dan Penggalian Potensi Desa Sumber Lesung

3 Agustus 2022   15:40 Diperbarui: 3 Agustus 2022   15:42 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan KKN  atau Kuliah Kerja Nyata pada umumnya, KKN kolaboratif merupakan kuliah kerja nyata yang melibatkan tiga belas perguruan tinggi se-Kabupaten Jember yang  diselenggarakan pada tanggal 23 Juli 2022 sampai dengan 26 Agustus 2022. KKN ini menerjunkan mahasiswa ke beberapa desa yang ada di Jember, salah satunya di Desa Sumber Lesung, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Program Kuliah Kerja Nyata atau KKN ini dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Jember secara tematik dan kolaboratif dan dibekali tugas menjalankan suatu program kerja, yaitu mencatat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di desa yang telah ditentukan. 

Kegiatan KKN Kolaboratif di minggu pertama diawali dengan survei lokasi untuk mengetahui profil desa. Kecamatan Ledokombo merupakan kecamatan yang terletak di sebelah utara Jember yang diapit oleh dua kecamatan yaitu Sumber Jambe dan Silo. Kecamatan ini terdapat sepuluh desa antara lain Desa Ledokombo, Sumber Bulus, Suren, Sumber Anget, Slateng, Sumber Salak, Lembengan, Karang Paiton, Sukogidri, dan desa yang ditugaskan yaitu Desa Sumber Lesung. 

Desa Sumber Lesung memilki lima dusun yaitu Dusun Krajan, Karang Kebon, Karang Bireh, Lao, dan Onjur dengan luas 319.515 hektar. Banyak potensi yang dimiliki oleh desa baik dalam kekayaan alamnya maupun keterampilan yang dimiliki oleh penduduk setempat. Desa ini memilki jumlah penduduk 7.412 jiwa yang sebagian besar bekerja dalam sektor pertanian. Selain itu, beberapa tergabung dalam kelompok UMKM setempat yang memanfaatkan potensi alam yang dimilki oleh desa ini. Beberapa UMKM seperti dalam bidang kerajinan tangan sudah dikenal oleh masyarakat luas hingga melakukan kegiatan ekspor.

Masyarakat Jember mungkin sudah mengenal kerajinan manik-manik Elisa Rainbow yang berasal dari Desa Sumber Lesung. UMKM ini berhasil mengembangkan pasarnya melalui ekspor sehingga diharapkan UMKM dengan bidang yang sama dapat membesarkan namanya. Jika ditinjau dari potensi masing-masing, Dusun Karang Bireh memilki dua UMKM yang sebenarnya sudah maju, namun membutuhkan perhatian lebih agar dapat dikenal oleh masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi warga yang ada di dusun tersebut. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

 UMKM pembuatan jaring laba-laba yang berada di Dusun Karang Bireh ini dilakukan oleh beberapa warga setempat dengan cara membagi proses pembuatan jaring laba-laba sesuai kemampuan masing-masing. Berbahan baku benang nilon, kerang, bulu ayam, dan keterampilan warga. Jadilah sebuah karya jaring laba-laba yang biasa disebut dengan makrame atau dream catcher. Selain kerajinan jaring laba-laba, Dusun Karang Bireh juga memiliki UMKM keripik pisang. UMKM keripik pisang ini sudah berdiri sejak tahun 2013 yang dirintis oleh Ibu Widya. Pisang yang digunakan dalam pembuatan keripik pisang yaitu pisang agung yang didapat langsung dari Kali Baru, Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan cara dan alat tradisional. Produk ini berhasil dijual sampai Bekasi dan Bogor. Pemasarannya sementara ini tersedia melalui WhatsApp dan untuk pembeliannya dapat dilakukan baik secara grosir maupun ecer. 

KKN Kolaboratif ini dilaksanakan sebagai salah satu wujud peran perguruan tinggi di Kabupaten Jember dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam berbagai aspek, terutama dalam hal membangun kekuatan ekonomi melalui potensi desa yang dimiliki. Kemajuan sektor ekonomi dapat dilakukan dengan berbagai tindakan, salah satunya melalui strategi marketing UMKM yang secara garis besar akan dikerjakan oleh kelompok 193 dalam kurun waktu 35 hari ke depan. Harapan besar bagi kami bahwa dengan kegiatan ini akan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi warga desa, tidak hanya saat program KKN berlangsung tetapi juga seterusnya secara berkesinambungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun