Mohon tunggu...
Junior Tralalaaa Trililiiii
Junior Tralalaaa Trililiiii Mohon Tunggu... lainnya -

nggak suka kodok. terlalu mirip sama ikon yang agli ituhhh...(nunjuk monster biru yg picek atas)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Queenara

20 Oktober 2016   23:01 Diperbarui: 20 Oktober 2016   23:05 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Lalu hening. Tak ada suara apapun.

Alika bergidik ngeri dalam ruang persembunyiannya. Mana Mami? Mengapa Mami berhenti menangis? Benda apa yang jatuh dari tangga tadi?

“Alika!” Belum sempat ia memikirkan jawabannya sendiri, tiba-tiba suara laki-laki itu kembali menggelegar. Sepertinya dekat sekali. “Alika! Dimana kamu!”

Alika gemetar menahan takut.

“A…li…ka! ALIKA! Dimana kamu, anak nakal!”

***

Menurut Tante Fina – tetangga sebelah rumah – Alika baru ditemukan dua hari kemudian. Dalam keadaan lemas, meringkuk di pojokan bawah tangga lantai dua, di belakang lemari kayu besar tempat penyimpanan sepatu. Mungkin ia sudah berkali-kali pingsan karena ketakutan, kelaparan, kehausan, kelelahan sampai kekurangan udara segar.

Alika memang masih beruntung. Ia selamat dari tindak penganiayaan ayah kandungnya sendiri. Tapi tidak demikian dengan sang ibu. Perempuan 32 tahun itu baru sadar dari ‘tidur’ panjangnya setelah 40 jam kemudian. Tulang rahang kiri Bu Yuna – nama ibunda Alika – retak. Mungkin karena pipinya terantuk pegangan tangga saat Pak Vino – suaminya – menampar dengan keras. Tulang betis kanannya juga retak. Serta lebam di pipi kanan dan kiri serta banyak tempat lain di sekujur tubuh.

Dalam keadaan kesakitan, saat terbangun dari pingsan, Bu Yuna langsung menanyakan keadaan Alika yang ia sembunyikan di lorong kecil di bawah tangga.

Menimbulkan kegemparan selanjutnya.

Alika yang menghilang - disangka telah diculik oleh sang ayah - ternyata ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri setelah dua hari dua malam bersembunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun