Ini makhluk jadi-jadian. Bukan hewan, bukan tumbuhan. Tidak laki-laki juga bukan perempuan. Selalu lapar, tak pernah puas. Gerakan ganas, peringai beringas, berhati buas. Awas...,awas..,awas!
Huu…, takut! Ih…, mengerikan!
Ini makhluk jadi-jadian. Bisa hewan, bisa tumbuhan. Bisa jadi laki-laki, bisa jadi perempuan. Sedang di kiri, tiba-tiba ke kanan, zig-zag, malang melintang. Tabrak lari, melaju kencang. Makan terus tak bisa kenyang, perut besar kepala peyang.
Ih…, ngeri! Wah…, menyeramkan!
Ini makhluk jadi-jadian. Bukan hewan, bukan tumbuhan. Tidak laki-laki bukan perempuan. Â Mulut lebar bertaring panjang, mata merah jelalatan jalang. Asal dikasih makan, ia tenang. Tak ada yang dimakan, apapun diganyang. Jangankan lawan, kawanpun ditelan.
Wah…, seram! Duh…, kejam!
Ini makhluk jadi-jadian. Bisa hewan, bisa tumbuhan. Bisa jadi laki-laki, bisa jadi perempuan. Bukan elgebete, bukan hermafrodit, suit…suit….! Terus makan bergerombolan. Saling sikut, saling gigit, saling banting, saling tendang, saling serang. Perut makin buncit, kepala makin peyang. Tetap tak kenyang-kenyang!
Maca cih? Plis…, deh!
 Â
Jakarta, 7 April 2017