Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Penghuni Negeri Gambut Api

15 Oktober 2019   09:35 Diperbarui: 15 Oktober 2019   09:39 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.osoyoostimes.com/

aku ingin berseru kepada mu, wahai para penghuni negeri gambut api
yang memendam begitu dalam gusar dan benci
yang tak berketetapan hati, terombang-ambing laksana buih

di kemarau budi, sungai-sungai pekerti mengering
kepada kepentingan dan kesombongan kalian digiring
meninggalkan nurani terlunta-lunta, lusuh dan compang-camping

aku ingin berteriak kepada mu, wahai penduduk negeri kayu lapuk
yang begitu bangga dengan serapah dan kutuk
yang mencoba mendamaikan maksiat siang dengan doa-doa di malam khusuk

di kerontang ilmu, bulir-bulir akhlak menguap
menjadi bisikan dan desas-desus di langit-langit gelap
lalu dengan buas, setiap barisnya kalian telan dengan lahap

sesungguhnya, jika negeri ini larut
itu karena semuanya seperti ular yang saling pagut
saling sikat, saling sikut

wahai penduduk dwiwarna
sesungguhnya kita ini bersaudara
lalu untuk apa ini semua?

Jakarta, 15 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun