Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia yang Terlalu Lama Berlari

14 Agustus 2019   22:39 Diperbarui: 14 Agustus 2019   22:42 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia telah lama berlari, menghindari terang dan matahari. Menebak di setiap persimpangan, arah ke kanan atau kiri, ke utara ,atau harus ke selatan, ia di puncak kebingungan.

Dia telah lama berlari, mencari tempat sembunyi, pada gelap dan malam. Menolak semua jawaban, kuatir tersesat oleh kekecewaan. Ia sungguh-sungguh gemetar ketakutan.

Dia terjerembab, dalam duka dan kesakitan. Menggelepar oleh luka berdarah, luka yang kian menganga, terkelupas, menyebar dan membesar. Ia menjerit meminta pertolongan, tanpa ada yang bisa mendengar. Tersisa penyesalan dan kehinaan.

Sebab...,
Dia telah terlalu lama berlari,
menghindari dirinya sendiri!

Jakarta, 14 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun