Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pembunuh Bernama Sepi

22 Maret 2019   20:55 Diperbarui: 22 Maret 2019   21:13 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tegartes.wordpress.com/

sepi adalah pembunuh keji, ia mematikan hati hanya dengan satu tusukan belati. lalu seluruh kesadaranpun ia lucuti, meninggalkan pikiran terkapar sendiri, tanpa mampu bangkit berdiri.

aku berusaha menghindari, namun ia tak juga pergi, dari jarak tertentu terus mengikuti, mengintai dan mengawasi. sepi dengan segala cara berusaha mencari kesempatan untuk segera menamatkan riwayat hati.

tak ada jalan untuk lari, aku terkurung di ruangan buntu dengan bangku kosong yang menggodaku untuk bunuh diri.

tak ada jalan untuk pergi, aku putuskan untuk berani menghadapinya sendiri, dengan satu tikaman puisi, kuhabisi sepi.

Kolaka, 23 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun