Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Menaklukan Awan

17 Februari 2019   18:34 Diperbarui: 17 Februari 2019   18:34 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pejuang tak pernah bersuara nyaring, karena ia tahu bahwa tujuan perjuanganlah yang penting. dia memihak kebenaran, kuat berpendirian dan menolak kepentingan.

dia ditinggikan karena rela berkorban, bukan ditempatkan sesuai permintaan, atau teriak-teriak mencari pengakuan.

pejuang diikutinya secara suka rela, karena karisma dan percaya. bukan oleh rancangan kata-kata, kekuasaan atau harta yang berlimpah.

pejuang sejati tak mengejar keuntungan, ia seperti puncak gunung, yang dalam diamnya, telah menaklukan awan-awan.

Jakarta, 17 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun