Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sujud Hati di Tangan Tertangkup

13 Desember 2018   12:16 Diperbarui: 13 Desember 2018   12:32 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
datahakekat.blogspot.com

akan kupandang langit malam ini
dan pada tebaran bintang-bintang di semua galaksi,
aku terbang mencari penambal lubang iri

juga di ruang-ruang di antara nebula yang kosong
tempat sembunyi debu-debu bohong dan partikel sombong
akan kugiring ke lubang hitam, mencampakkannya hingga hilang melompong!

lalu kusinggahi matahari
dengan semua api amarah dari bumi
kuledakkan dalam reaksi fusi, agar hangus dan tak pernah kembali!

barulah tangan-tangan tertangkub
mampu menunduk sedalam-dalamnya sujud
dengan hati sejuk yang tak lagi gugup

Jakarta, 13 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun