Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Flam, Abadi Pandang Tak Jemu

21 November 2018   08:42 Diperbarui: 25 November 2018   17:12 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gemulai rerumputan tarian perdu
Kepak lembut warna-warni kupu
Lenggak-lenggok pucuk belaian bayu
Awan halus ringan melayang sendu

Biru pudar kelabu rupa sepasang kekasih
Bergandeng tangan saling pandang penuh arti
Gelora asmara dalam syahdu cinta tak berkesudahan
Berselimut kabut damai di abadi peraduan

Norwegia, 8 Juli 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun