Mohon tunggu...
Rio WibiS
Rio WibiS Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Lulus kuliah dari Unnes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Simpang Siur Letusan Merapi Tahun 1006

21 November 2022   22:42 Diperbarui: 21 November 2022   22:50 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prasasti Pucangan | Sumber Gambar: kompas.com

Semula Kern mengatakan bahwa pralaya terjadi pada tahun 928 Saka akan tetapi hal ini dibantah oleh Boechari bahwa pralaya terjadi pada tahun 1016 Masehi. Sementara Sefyawati mengatakan bahwa pralaya terjadi pada tahun 938 Saka atau tahun 1017 Masehi. 

Dalam prasasti diatas juga menyebutkan bahwa pralaya terjadi karena adanya serangan dari Kerajaan Wura-Wari pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh yang memerintah pada tahun 991-1016 Masehi.

Adapun menurut Labertton (1922) mengatakan bahwa tragedi pralaya berkaitan dengan aktivitas vulkanik atau letusan gunung berapi, adapun prasasti yang menyebutkan tentang adanya letusan gunung berapi adalah prasasti rukam. 

Prasasti rukam berangka tahun 829 Saka atau 907 Masehi. Prasasti ini ditemukan di Desa Gondosuli, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Dalam prasasti tersebut diceritakan bahwa Desa Rukam rusak berat akibat letusan gunung berapi. Namun tidak disebutkan asal letusan gunung tersebut.

Berdasarkan keterangan dari Labertton maka dapat diambil kseimpulan bahwa letusan gunung api yang dimaksud adalah letusan Gunung Sindoro. Hal ini dikarenakan di lereng Gunung Sindoro ditemukan situs Liyangan yang ditemukan di bawah permukaan tanah dengan kedalaman 7 hingga 9 meter. 

Situs Liyangan inilah yang dimaksud sebagai Desa Rukam yang rusak sebagaimana yag disebutkan dalam Prasasti rukam. Gunung Sindoro pernah meletus dahsyat di era Kerajaan Mataram Hindu sehingga menyebabkan Desa Rukam rusak bahkan hilang akibat tertimbun material vulkanik Gunung Sindoro.

Dengan demikian, berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mengenai Letusan dahsyat Merapi tahun 1006 Masehi hingga saat ini masih menjadi misteri. 

Belum ada dokumen ataupun bukti berupa prasasti yang mengungkapkan kejadian dahsyat erupsi Merapi pada tahun 1006 Masehi. Adapun maksud dari pralaya atau sebuah peristiwa besar yang menghancurkan yang disebutkan dalam Prasasti Pucangan bukanlah sebuah peristiwa bencana akibat erupsi Merapi, melainkan serangan dari Kerajaan Wura-Wari terhadap Kerajaan Mataram. 

Sedangkan dalam Prasasti Rukam yang menyebutkan bahwa adanya letusan hebat di era Kerajaan Mataram adalah letusan Gunung Sindoro yang mengakibatkan Desa Rukam mengalami rusak berat bahkan hilang karean terkubu oleh material vulkanik Gunung Sindoro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun