Mohon tunggu...
Rio Seto Yudoyono
Rio Seto Yudoyono Mohon Tunggu... -

Idenya sering aneh terkesan ngawur dan melawan arus. Visioner bukan, peramal jauh; tulisannya terkadang menyimpang dari pakem, senangnya "menganggu" orang ikut 'mikir, mencari jawaban atas tantangan yang dihadapi sekarang dan masa datang...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Saku 1: Portabel, Kecil, Ringan, Hemat Energi

14 November 2009   02:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:20 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gara-garanya Sony, sebuah perusahaan elektronika ternama Jepang, berpikiran bagaimana musik dan siaran radio bisa dibawa ke mana pun kita pergi. Kalau musik dan radio ingin portabel (bisa dibawa) ukuran perangkat haruslah kecil; perangkat kecil, komponen harus kecil. Mungkin idenya muncul saat menyaksikan terobosan teknologi komponen elektronika, transistor, yang jauh lebih kecil, lebih ringan, dan lebih hemat energi, dibandingkan komponen elektronika sebelumnya (tabung gelas vakum). Sony memanfaatkan peluang itu dan membeli lisensi memproduksi transistor di Jepang. Aplikasi transistor dikembangkan dan tak lama ...sebuah radio saku! Diperlukan kurang 10 tahun sejak transistor diciptakan untuk mewujudkan impian Sony bisa membawa radio kemana-mana. Tinggal musik. Perangkat perekam audio pita kaset Pressman yang dibuat Sony sebelumnya khusus untuk wartawan, mengilhami pembuatan perangkat serupa pemutar musik yang direkam di atas pita kaset. Musik pita kaset masih banyak kita jumpai sekarang karena kualitas suaranya yang bagus. Itulah konsep awal Walkman! Banyak dicibir orang mana mungkin Sony mengungguli penjualan; produk hebat serupa saja laku 15,000 unit per tahun sedangkan Sony nekat membuat Walkman 30,000 unit, sangat kritis untuk sebuah produk baru yang belum dikenal, tanpa perekam lagi! Akio Morita, pendiri Sony, sesumbar akan turun dari jabatannya kalau gagal... Di Jepang Walkman amblas, terjual habis hanya dalam sebulan! Walkman menjadi produk bestseller (laku keras) di dunia, permintaan mengalir deras. Tidak tanggung-tanggung, 50 juta unit Walkman berhasil terjual dalam 10 tahun, atau sekitar 550 unit per jam. Luar biasa. Impian ke dua Sony membawa-bawa musik sudah menjadi kenyataan. Teknologi berkembang terus, kini tidak radio, audio, dan musik, tetapi gambar, tivi, dan video/film, juga sudah bisa dikantungi! Terimakasih teknologi digital, yang perlahan-lahan mulai menggeser dan mengambil alih teknologi analog seperti pita kaset musik di Walkman itu. Sekarang sudah banyak saingannya (kenal iPod?). Intinya, berita bagus buat kita, tidak harus dan tidak perlu menemukan teknologi sendiri. Manfaatkan teknologi dan kembangkan jadi trendsetter, itulah penting. Kreativitas! Kata kunci besarnya, portabel, kecil, ringan, hemat energi... kata kunci kecilnya, sentuhan emosi/kosmetik seperti bentuk, warna, ornamen (hiasan dekor), dan spesifik (unik, pribadi, custom). Fungsi? Minimum saja cukuplah, Walkman tanpa perekam laku juga 'kan? Untuk bisa laku dikenal istilah dalam ekonomi market push (mendorong pasar untuk mau menerima produk kita; kebalikannya market pull, pasarnya ada produknya belum). Rupanya kita dituntut kreatif juga dalam menjual... . Teknologi saku ternyata dapat diberlakukan umum pada produk IT lainnya (telepon seluler, kamera, komputer). Satu saja yang kurang dari produk berteknologi saku, untuk memilikinya terkadang harus merogoh saku lebih dalam... rioseto's blog (id i-tech blogger99)

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun