Ramadan sudah tiba, bulan dimana segala kebaikan dilipat gandakan, bulan dimana semua orang berusaha berubah dan memaksimalkan segala potensi kebaikan.
Saya bersyukur bisa menjumpai Ramadan tahun ini 1446 Hijriah, saya berharap juga bisa menjumpai Ramadan setelah-setelahnya dalam harapan kondisi yang lebih baik.
Berkaca dari Ramadan sebelumnya 1445 Hijriah atau tahun 2024, saya merasa Ramadan tahun itu terlalu riuh dan begitu cepat sehingga merasa kurang maksimal.
Untuk harapan Ramadan tahun ini salah satu yang saya harapkan adalah ingin merasa tenang, fokus beribadah, dan berbuat baik semaksimal mungkin.
Saya masih ingat betapa seringnya saya merasa terburu-buru, baik dalam menjalankan ibadah maupun dalam aktivitas sehari-hari.
Seakan-akan saya selalu dikejar waktu, ingin melakukan banyak hal dalam satu hari, tetapi pada akhirnya malah merasa lelah dan kurang menikmati setiap momen. Tahun ini, saya ingin mengusahakan sesuatu yang berbeda.
Saya ingin menjalani Ramadan dengan lebih tenang, lebih sadar, dan lebih menikmati setiap detiknya.
Refleksi Ramadan Tahun Lalu
Jika saya melihat kembali ke Ramadan tahun lalu, ada banyak hal yang bisa saya pelajari. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana saya sering merasa stres dengan berbagai tuntutan.
Karena pada Ramadan tahun lalu keadaan saya masih dalam fase study (belum lulus kuliah) disertai masih mengerjakan skripsi yang saat itu bahkan belum tahu kapan skripsi akan selesai.
Saya ingin meningkatkan ibadah, tetapi juga tetap harus menyelesaikan pekerjaan dan urusan lainnya. Bukan cuma agenda buka bersama (bukber) tahun lalu juga terasa begitu banyak.