Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... Mahasiswa - #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tragedi Itaewon dan Kanjuruhan adalah Bukti Nyata Kerumunan Dapat Menelan Korban

31 Oktober 2022   10:58 Diperbarui: 31 Oktober 2022   11:26 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Itaewon Tragedy | koreaboo.com

Tragedi Kanjuruhan yang menelan banyak korban jiwa rasanya baru saja terjadi dan masih membekas dibanyak ingitan masyarakat Indonesia bahkan Dunia. 

Saat tragedi Kanjuruhan baru berlalu dunia kembali berduka dan dihebohkan dengan tragedi Itaewon yang terjadi di Korea Selatan.

Tragedi Itaewon yang terjadi pada 29 Oktober 2022 di Seoul, Korea Selatan ini terjadi dikarenakan setelah ratusan ribu orang yang ingin merayakan Hallowen datang menyerbu kawasan di Itaewon.

Dilansir dari CNN Indonesia kejadian yang menelan banyak korban jiwa itu terjadi pada sekitar pukul 22:20 waktu setempat. Kejadian berawal di salah satu jalan sempit yang menanjak. 

Saat itu, sejumlah orang yang sudah berada di bagian atas jalan ternyata terjatuh, menimpa massa di bawahnya. Di tengah kepanikan, para pengunjung saling injak.

Kejadian yang terjadi di Itaewon itu tentunya mengingatkan kita tentang tragedi Kanjuruhan. Walaupun berbeda acara, tempat, dan waktu, kejadian yang menimbulkan banyak korban dikerumunan itu nyata adanya.

Mungkin sebagian dari kita berpikir "kok bisa ya kejadian seperti itu dapat menelan banyak korban jiwa?"

Saya sendiri juga berpikir seperti itu. Kejadian di Itaewon dan Kanjuruhan yang menimbulkan banyak korban jiwa tentunya sangat tidak terduga dan terjadi begitu saja. 

Tetapi dengan adanya dua kejadian tersebut kita dapat pelajaran yang sangat berarti tentang bahanya sebuah kerumunan.

Kematian yang disebabkan kerumunan kebanyakan adalah kesulitan bernafas, setelah kesulitan bernafas kemudian orang itu akan pingsan kemudian terjatuh yang membuat orang disekitar panik dan membuat orang lain saling dorong. Di saat seperti itulah akan lebih banyak orang yang jatuh kemudian terinjak-injak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun