Awal 2020 seluruh dunia sedang menghadapi pandemi Corona yang mengakibatkan beberapa bidang perekonomian tertahan untuk sementara waktu, termasuk Indonesia. Mengutip dari CNN Indonesia, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekspor nasional akan anjlok di kisaran minus 5,2 persen hingga 5,6 persen pada tahun ini.Â
Imbas dari Covid-19 lainnya untuk Indonesia adalah angka impor yang dilakukan terus merangkak naik tetapi tidak diimbangi dengan angka ekspor yang terus menurun. Saat ini, barang komoditas merupakan barang yang paling sering di ekspor oleh Indonesia yang bisa saja suatu waktu akan mengalami penurunan harga. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Aktivitas ekspor masih lebih kecil dari impor, Indonesia memiliki barang komoditas seperti beras yang masih impor dari negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, Pakistan, India dan Myanmar. Lalu barang komoditas apa saja yang diekspor? Indonesia mengekspor komoditas seperti kayu, tekstil, bahan dasar kulit, minyak kelapa sawit, biji kopi, kakao dan masih banyak lagi.
Perilaku konsumtif juga tidak bisa disalahkan pada masyarakat, namun hal yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat adalah dengan membeli produk lokal (dalam negeri) untuk membantu kinerja perekonomian di Indonesia. Dengan membeli produk buatan dalam negeri, maka Anda akan membantu meningkatkan perekonomian di daerah tersebut.
Bayangkan saja jika satu daerah selalu membeli barang yang berasal dari daerah tersebut termasuk beras dan barang komoditi lainnya dan diikuti oleh daerah - daerah lain. Tentu akan membuat perekonomian dalam negeri terus merangkak naik. Selain itu, negara tidak akan terlalu banyak mengimpor barang dari luar untuk kebutuhan komoditas dan Anda akan membantu negara untuk meningkatkan bidang ekspor.