Mohon tunggu...
Rio Pale
Rio Pale Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Cinta Lahir di Taman Bunga (2017) dan Melukis Sang Nabi (2018)

Halo, assalamu'alaikum. Saya Rio Pale, seorang karyawan swasta lembaga filantropi di bidang copywriting dan content writing. Saya juga menulis karya fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menonton Mo (Netflix Series)

15 November 2022   18:32 Diperbarui: 16 November 2022   11:16 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa rasanya jadi imigran gelap yang harus berulang kali pindah negara dan berakhir di Texas, Amerika, sampai menguasai 3 bahasa? Kurang lebih film ini berusaha menceritakan hal tersebut.

Tokoh utama Series Mo bernama Mohammed Hamoodi Najjar. Ia bungsu dari keluarga berdarah Palestina: seorang ayah, ibu, beserta seorang kakak laki-laki dan kakak perempuan. Keluarga Mo pindah dari Haifa (Palestina 48) ke Kuwait saat nakbah 1948 lalu pindah lagi ke Texas karena perang teluk terjadi.

Selama 20an tahun hidupnya di Texas, Mo dan seluruh keluarganya tidak memiliki kewarganegaraan Amerika. Kalau cerita ini kita bedah, saya curiga misi utama Mo sebagai tokoh utama adalah tentang mendapatkan paspor Amerika.

Hanya karena series ini bercerita tentang keluarga Arab Palestina, bukan berarti akan banyak adegan relijius. Sebaliknya, Mo digambarkan muslim pendosa yang tidak solat, berpacaran dengan gadis Meksiko Kristen, dan bahkan terjebak kecanduan pain killer karena sebuah insiden. Meski tidak seperti imej "orang Palestina", sebagaimana dikenal oleh masyarakat Indonesia, banyak celetukan kritik terhadap penjajahan zionis di series ini.

Seperti kalau kita lihat trailer ada percakapan yang kurang lebih:

"Aku dari Palestina."
"Itu tidak terlalu jauh dari sini."
"Bukan, bukan, Palestine Texas."
"Oh, shalom."
"Yah… itu masalah branding."

Series ini diperankan, dan diproduksi oleh comedian Mo Amer, komedian berdarah asli Palestina. Penulisannya dibantu oleh Ramy, komedian Amerika berdarah Mesir. Konon, kisah hidup Mo berjuang jadi warga negara Amerika dituangkan dalam series ini. 

Sekitar tahun 2012 saya sempat menonton Allah Made Me Funny, sebuah pertunjukan stand up comedy yang berisi 3 komika muslim Amerika: Preacher Moss, Azhar Usman, dan Mo Amer. Jadi saya sudah tahu siapa Mo sebelum dia meluncurkan series ini di netflix.

Saya sedikit kaget karena ternyata Mo di series digambarkan jauh dari agama. Set komedinya saat itu cukup rapi dan terasa vibe muslimnya (kalau tidak cukup dikatakan dakwah). Meski begitu, series ini tetap bisa saya nikmati karena celetukan-celetukan anti-zionis dan pembelaannya terhadap Palestina. Tetap lucu, meski diiringi adegan getir.

Saya cukup suka dengan series ini. Palestina dan komedi adalah dua hal yang ada dalam diri saya. Pembelaan terhadap Palestina sudah menjadi bagian aktivitas saya sehari-hari, sedangkan komedi adalah alat saya untuk menghilangkan penat menjalani kehidupan. 

Apakah saya merekomendasikan Mo untuk ditonton? Tergantung. Kalau berharap dapat tontonan setipe adaptasi novel Habiburrahman Elshirazy lebih baik jangan. Tapi kalo siap lihat komedi getir tentang perjuangan hidup orang Palestina yang Islam (tanpa) KTP di Amerika, bolehlah. 

Seperti kata ibunya Mo waktu jualan minyak zaitun pake botol wiski:

"Don't worry, I've changed it from haram to halal." 

___

Rio Pale | Bandung, 14 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun