Mohon tunggu...
Mario Manalu
Mario Manalu Mohon Tunggu... Editor - Jurnalis JM Group

A proud daddy

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Likeability" Rizieq Shihab Jauh Lebih Rendah Dibanding Popularitasnya

27 November 2020   02:19 Diperbarui: 27 November 2020   02:44 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Survei terbaru Saiful Mujani Reasearch and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa popularitas Rizieq Shihab tergolong tinggi, tetapi jumlah responden yang menyukainya jauh lebih rendah. Sebagaimana disiarkan kompas tv, 73 % responden mengaku tahu atau pernah mendengar nama Rizieq Shihab. Dari jumlah responden yang mengenal pemimpin FPI tersebut, hanya 43 % yang mengaku menyukainya.

Rendahnya kedisukaan (likeability) Rizieq sesungguhnya sama sekali tidak mengejutkan, mengingat aneka kontroversi yang bersanding dengan popularitasnya. Tapi survei SMRC tersebut tetap menarik dicermati, minimal sebagai tolok ukur yang lebih akurat untuk memprediksi peluang pimpinan FPI tersebut dalam kontestasi politik nasional.

Terlepas dari semua kontroversi yang menyertainya, ada dua alasan utama yang membuat Rizieq Shihab harus diakui sebagai salah satu tokoh yang layak diperhitungkan dalam politik Indonesia. 

Pertama, dia memiliki massa yang jelas, solid dan militan. Kita tahu, di Indonesia sekarang ada banyak tokoh yang memiliki popularitas cukup tinggi tapi tidak memiliki basis massa yang jelas. Absennya basis massa tersebut membuat tokoh-tokoh demikian menjadi politisi yang terombang-ambing atau kerap berganti haluan.

Bagaimanapun, peran basis massa sangat vital menentukan daya tawar seorang tokoh dalam politik dan menentukan kosistensi arah politiknya. Rizieq dalam hal ini memiliki keuanggulan. Wacana apapun yang digulirkannya, akan segera bergaung keras berkat basis massanya yang solid dan militan. Karena alasan inilah Rizieq layak disebut sebagai salah satu tokoh yang paling konsisten di Indonesia dalam hal haluan politik, pendekatan dan isu-isu yang disoroti.

Kedua, ditilik dari tren populisme politik yang tengah naik daun sekarang ini, Rizieq adalah salah satu pemain tebaiknya. Dia ikonik dan karismatis di mata para pendukungnya. Isu-isu politik identitas yang digulirkannya selalu mendapat sambutan gegap gempita dari pendukungnya, tak peduli berapa besar penolakan dari pihak-pihak yang kontra. Tokoh seperti ini tentu menarik bagi politisi yang membutuhkan partner populis.

Sekali lagi, dua alasan rasional di atas membuat Rizeq cukup layak diperhitungkan dalam politik nasional. Tapi dengan berkaca pada hasil survei terbaru, cukup berat bagi Rizeq untuk turut berlaga dalam konstasi politik nasional (baca: Pilpres 2024). 

Tingkat kesukaan yang sangat rendah (dibanding popularitas) mencerminkan potensi perlawanan yang lebih besar jika tokoh seperti ini berlaga dalam politik elektoral. Dengan kata lain, politisi yang tertarik bekerja sama dengan tokoh seperti ini, tidak cukup memperhitungkan limpahan dukungan yang akan didapat, tetapi juga mesti mempertimbangkan potensi kehilangan dukungan. Dengan bahasa lebih sederhana, tokoh seperti ini dapat mendatangkan banyak teman, tetapi juga memunculkan musuh yang tak kalah banyak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun