Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kebersihan Gigi Anak

29 September 2021   11:57 Diperbarui: 29 September 2021   12:22 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas Sebelum Tidur bersama anak-anak ku (dokpri) 

Gigi termasuk bagian penting dalam tubuh kita. Sebab tanpanya mustahil kita bisa mengunyah makanan-makanan yang akan masuk ke tubuh kita. Dan makanan yang sudah terkunyah dengan baik tentu akan membantu percepatan proses pencernaan di usus kita. Oleh karena itu menjadi sangat penting di dalam menjaga kebersihan gigi.

Boleh dibilang proses yang terjadi sewaktu saya masih kecil atau bersama dengan orang tua saya dulu sangat berbeda dengan apa yang menjadi kebiasaan anak-anak kami. Terutama dalam hal pembiasaan untuk membersihkan gigi sebelum tidur. Dan mereka tentu tak boleh saya salahkan karena kurangnya pemahaman mereka tentang gigi dan bagaimana menjaganya. Alhasil diwaktu saya masih kecil menjadi orang atau anak yang sangat rutin pergi ke dokter gigi.

Tiap-tiap pengalamannya saat mencabut gigi yang sudah busuk menjadi pengalaman yang sulit kulupakan. Mulai dari anestesi secara bius maupun dengan es supaya bisa mencabut gigi-gigi tersebut, rasanya jauh sangat tidak megenakkan. 

Dan pernah suatu ketika di saat gigi saya sudah sangat sakit, aku memaksa orang tuaku untuk segera mencabut gigi yang sedang sakit tersebut, dengan maksud sakitnya akan segera bisa hilang. Tapi dokter giginya berkata tidak boleh ada pencabutan disaat sedang masih sakit-sakitnya.

Pengalaman-pengalaman yg demikian yang pernah ku rasakan sendiri tentu tak ingin mengulang kembali kepada anak-anak ku. Disamping supaya rasa sakitnya tidak harus dirasakan mereka, tentu waktu-waktu kita akan banyak terganggu bila saban hari harus pergi ke dokter gigi.

Hampir setiap hari anak-anak kami, yang pertama dan yang kedua selalu punya kebiasaan  untuk membersihkan giginya sebelum mereka tidur. Ini butuh proses yang panjang bagi mereka untuk bisa mandiri yakni tanpa disuruh punya kebiasaan untuk menyikat giginya. Memang masih terus belajar hingga sekarang di usia mereka yang sudah 6 tahun lebih dan hampir 5 tahun. 

Bahkan anakku yang ketiga yang masih berumur setahun lebih, karena kebiasaan dirinya menyaksikan kami orang tuanya, Kakak dan Abangnya yang akan selalu sikat gigi pas mandi, dirinya pun pasti akan meniru kan gerakan membersihkan giginya disaat aku memberikan sikat gigi kepada nya.

Tentu hal tersebut menjadi pembelajaran sejak dini yang boleh kami tanamkan kepada mereka. Dimana dengan kebiasaan baik ini, akan bisa menolong mereka punya gigi yang sehat dan kuat. Dan tentu tak akan malu jika berfose senyum atau gigi nampak saat mereka akan berfoto.

Apalagi kita sebagai orang tua juga akan jauh merasa lebih percaya diri untuk menampilkan gigi anak kita yang sehat, bersih dan kuat. Dibandingkan dengan orang tua yang anak-anak yang giginya sudah nampak berlobang atau ompong di depannya.

Tapi ketika kami merasa fine-fine saja saat melihat gigi anak-anak kami ternyata sehat-sehat saja, bukan berarti tidak akan pernah muncul lagi masalah yang lain. Dan pengalaman ini menjad hal yangi perdana bagi kami sebagai orang tua.

Yakni kemunculan gigi baru untuk anakku yang pertama.Gigi susunya akan segera digantikan dengan gigi yang permanen tumbuh dibelakang gigi susunya. Awalnya kami berpikir bahwa gigi susunya akan copot secara alamiah, ternyata dugaan kami salah. Pembiaran yang kami lakukan karena mengingat pengalaman istriku punya pengalaman yang demikian juga.

Mencoba berbagai cara untuk bisa mencopot nya, karena tak ingin melihat anak-anak kami punya dua lapisan gigi yang tentu akan sangat jelek jika punya gigi yang demikian. Caranya mulai dengan menggunakan benang untuk mencabutnya sampai meyuruhnya menggoyang-goyangkan gig susunya.

Kami salah dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter gigi untuk konsultasi tentang bagaimana penanganan hal yang demikian. Didapatkan solusi bahwa gigi susunya harus segera dicabut oleh dokter gigi. Dan kini gigi permanen nya sudah menyamai gigi susunya yang belum dicabut.

Kembali kepada kebersihan mulut anak kita, serta kesehatan giginya. Tentu sebagai orang tua harus senantiasa mengingat kan para orang tua kami untuk memulai kebiasaan-kebiasaan baik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun