Mohon tunggu...
Rinto F. Simorangkir
Rinto F. Simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Belajar lewat menulis dan berbagi lewat tulisan..Berharao bisa menginspirasi dan memberikan dampak

Selanjutnya

Tutup

Politik

KLB Demokrat, Keberanian Moeldoko, dan Kata-Katanya

5 Maret 2021   21:23 Diperbarui: 5 Maret 2021   22:01 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah tampang para politisi kita yang boleh dibilang sulit untuk memegang kata-katanya. Padahal seorang pemimpin itu hal yang paling dipegang adalah kata-katanya atau janji-janji yang ia ucapkan. Sekali dia berkata tentang A maka seharusnya dia tetap pada A yang ia telah ucapkan. Apapun harga atau konsekuensi atas ucapan tersebut, maka seorang pemimpin tak akan undur dari itu semua.

Maka boleh dibilang Bapak Moeldoko sebenarnya terlalu berani dan terlalu gegabah untuk mengambil sebuah langkah tindak politik yang ia telah tunjukkan hari ini.

Meskipun secara fisik dirinya tidak hadir hari ini di dalam pertemuan KLB-Kongres Luar Biasa Partai Demokrat yang di adakan di Sibolangit, Deli serdang Sumatera Utara, tapi lewat sambungan telepon saja serta merta dirinya pun dinyatakan sah untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

Padahal sebenarnya beliau boleh saja menolak atas penunjukkannya secara aklamasi yang dilakukan oleh para peserta kongres. Sebab disana ada pengurus lama yakni Bapak Marzuki Alie yang notabene pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI di masa kejayaan Demokrat memimpin Indonesia.

Juga tak lama sebelum peristiwa KLB ini berlangsung, Bapak Moeldoko juga telah menyatakan bahwa dirinya hanya sekedar minum kopi dan silahtuhrahmi saja bersama para sebagian kader Demokrat yang katanya diundang dalam jamuan para petinggi Demokrat. Sehingga tak perlu ijin dari Presiden.

Meskipun datang tudingan dari AHY bahwa pihak istana mau datang lakukan kudeta ke partai yang ia pimpin. Akhirnya tudingan tersebut boleh dibilang menjadi kenyataan seperti kejadian KLB hari ini. Dimana sebelumnya Moeldoko begitu mudahnya mengatakan bagaimana mungkin bisa lakukan kudeta ke Partai Demokrat secara dia adalah orang luar?

Moeldoko-pun boleh dibilang menjilat ludah sendiri, saat terpilihnya dia dan ia sendiripun menyatakan oke untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Sumatera Utara.  

Secara administratif atau secara AD/RT saja Moeldoko boleh dibilang sulit untuk menjadi ketua umum, tapi tetap saja memilih untuk berkata ia kepada sebagian kader-kader Demokrat yang kontra dengan AHY yang diklaim telah dihadiri oleh para Ketua DPD ataupun Ketua DPC seluruh provinsi di Indonesia. Sebab dia adalah orang luar dan untuk menjadi Ketua Umum, katanya syarat yang paling utama adalah minimal dia sudah menjadi anggota Partai Demokrat sekian tahun.  

Kemudian untuk tuan rumah seperti Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara, Herri Zulkarnaen tegas menolak akan diadakannya KLB tersebut. Secara dia sendiri harusnya menjadi tuan rumah jika kongres tersebut tetap dilaksanakan. Bahkan dia sendiri sudah berkoordinasi dengan pihak Poltabes Medan untuk bisa membubarkan acara tersebut karena katanya keberadaannya ilegal.

Meskipun KLB versi Sibolangit telah berjalan lancar dan telah menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umumnya, kubu AHY tentu tidak akan berdiam saja. Kitapun masih menantikan Partai Demokrat akan berujung seperti apa?

Tapi kembali lagi sikap yang diambil oleh Bapak Moeldoko. Beliaupun tidak menunjukkan karakter seorang politikus yang punya integritas tinggi. Tidak memegang kata-katanya. Benarkah dia akan berjuang untuk Partai Demokrat, sementara dirinyapun belum tentu mendapat ijin atau restu dari Jokowi, karena dirinya saat ini masih bertugas sebagai Kepala KSP (Kantor Staf Kepresidenan)?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun